WILAYAH Jabodetabek dan sekitarnya pada hari ini diguyur hujan deras. Ketika terjadi cuaca seperti ini, kaum Muslimin diajarkan untuk membaca doa agar meraih keberkahan dan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Doa ketika hujan turun sangat baik diamalkan. Apalagi beberapa waktu belakangan sejumlah daerah di Tanah Air dilanda banjir usai terus-menerus diguyur hujan.
Dilansir Rumaysho.com, berikut doa saat turun hujan yang bisa diamalkan setiap Muslim, penuh keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala:
BACA JUGA:Hujan Semalaman, Dua Pintu Air di Jakarta Status Waspada!
BACA JUGA:Hujan Deras, Lalin Fatmawati Raya Jaksel Macet Parah!
Doa ketika Hujan Turun
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Arab latin: Allahumma shoyyiban naafi’aa.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat." (HR Bukhari nomor 1032, Ahmad: 24190, dan An-Nasa'i: 1523)
Doa saat Hujan Turun Terus-menerus
Ketika hujan turun terus-menerus, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar cuaca kembali menjadi cerah. Beliau memanjatkan doa:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan)." (HR Bukhari nomor 1014)
Doa ketika Ada Petir
Dalam riwayat dari Abdullah bin Az-Zubair saat mendengar petir, ketika ada petir menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Arab latin: Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.
Artinya: "Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya." (Al Muwaththa’ 2/992. Syekh Al Albani berkata hadis ini mauquf yang sahih sanadnya. Sumber: Kitab Hisnul Muslim Said bin Ali Al Qathanis)
Wallahu a'lam bissawab.
(Hantoro)