MENJALANI ibadah puasa Ramadhan di luar negeri memang memiliki cerita tersendiri. Inilah yang dialami Ilham Catur Fhata, pelajar Indonesia di Rumania, tepatnya daerah Constata. Ia memiliki pengalaman yang sangat menarik ketika menunaikan ibadah puasa Ramadhan di sana.
Ilham Catur Fhata merupakan pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis internasional pascasarjana melalui jalur beasiswa Pemerintah Luar Negeri Rumania. Ia pun menceritakan nuansa bulan Ramadhan di Rumania.
Constanta merupakan judet (provinsi) dengan penduduk Muslim terbanyak di Rumania. Di wilayah ini berdiri kukuh masjid peninggalan Kekaisaran Ottoman pada masa kejayaannya di abad 16.
Teritorial Dobrogea atau yang sudah terpisah menjadi dua judet di Rumania yaitu Constanta dan Tulcea tetap menjadi tempat favorit kaum Muslimin untuk bermukim.
Ada sekira tujuh masjid yang berdiri megah di Kota Constanta. Masing-masing adalah Hunkiar Mosque, Carol I Mosque, Geamia Coiciu, Geamia Kumluk, Anadolu Mosque, Islamic Cultural Center of Constanta, dan beberapa bangunan berupa tempat ibadah juga foundation umat Islam yaitu Romanya Islami hizmetler vakfi dan Centrul de Cultura si Educatie AMR.
"Sebagai pelajar Indonesia yang merindukan nuansa bulan suci Ramadhan seperti di Indonesia, saya menjalani ibadah puasa sebagaimana mestinya dengan mencari tempat berbuka bersama dengan Muslim lainnya," kata Ilham dalam keterangannya yang diterima Okezone, Senin (3/4/2023).
"Salah satu tempat yang menarik dan hangat untuk berbuka puasa yaitu di Centrul de Cultura si Educatie AMR yang mana tempat ini menyediakan lokasi untuk berbuka bersama dari berbagai bangsa seperti Turki, Tatar, dan Arab," imbuhnya.
Ia melanjutkan, adapun menu berbuka puasa yang disajikan oleh mereka berupa Ciorba yang merupakan makanan tradisional Rumania. Penganan ini terdiri meatballs (bakso), nasi, dengan bumbu khasnya memanjakan lidah dan terbayangkan akan bakso di Indonesia.
Ilham mengungkapkan, bertepatan dengan musim semi tahun ini, puasa di Constanta terpaut waktu pada awal sampai akhir Ramadhan sekira 14–15 jam.
Pada hari pertama Ramadhan, waktu subuh pukul 04.27 dan magrib 18.27 waktu setempat. Namun pada hari akhir Ramadhan, waktu subuh pukul 04.27 dan magrib pukul 20.01.
"Ini merupakan tahun keutamaan saya menjalankan ibadah puasa di Rumania. Berbeda dengan tahun kemarin, saya habiskan waktu berbuka di Islamic Cultural Center. Dibandingkan dengan masjid yang lainnya, di sini ketika Sholat Jumat diisi dengan khotbah berbahasa Arab," paparnya.
Ilham mengatakan, pada tahun pertama dan kedua bulan Ramadhan sama tepatnya pada musim semi. Jarak waktu sahur dan berbuka terpaut 14–15 jam dalam sehari. Pastinya penuh tantangan bagi pelajar dan juga berkerja paruh waktu untuk membutuhi kebutuhan yang tidak tercukupi.
"Selain menggunakan waktu untuk belajar dan bekerja paruh waktu, saya juga aktif dikepengurusan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia dan Kawasan Amerika-Eropa," ungkapnya.
"Yang mana di kawasan Amerika-Eropa, saya diamanahkan sebagai direktur komunikasi kawasan dan pengembangan jaringan. Kemudian di PPI Dunia, saya sebagai ketua bidang minat dan bakat," pungkasnya.
(Hantoro)