4 Hal Penghambat Rezeki, Salah Satunya Tidur Pagi

Hantoro, Jurnalis
Rabu 25 Oktober 2023 10:46 WIB
Ilustrasi 4 hal penghambat rezeki. (Foto: Okezone)
Share :

TERUNGKAP 4 hal penghambat rezeki manusia. Diketahui bahwa seorang Muslim sudah ditetapkan rezekinya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka itu, para ulama memberi nasihat tidak perlu khawatir dengan rezeki yang akan diperoleh.

Rezeki setiap umat manusia sudah diatur dan dibagi dengan adil oleh Allah Azza wa Jalla. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala:

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS Asy-Syuraa: 27)

Namun ternyata ada hal-hal yang dapat menjadi penghambat rezeki. Apa saja? Berikut penjelasan lengkapnya, sebagaimana dihimpun dari Rumaysho.com:

1. Tidur pagi

Kenapa sampai tidur pagi bisa menjadi penghambat datangnya rezeki? Sebab, pagi adalah waktu penuh berkah.

Dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya."

Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim peleton pasukan, beliau mengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini, pen) adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Dawud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada'ah. (HR Abu Dawud nomor 2606. Hadits ini dishahihkan Syekh Al Albani) 

2. Sedikit sholat

Sedikit sholat berarti kurang ketakwaan, padahal takwa itulah pembuka pintu rezeki. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)

"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu." (QS Ath-Thalaq: 2–3)

3. Bermalas-malasan

Bermalas-malasan juga menjadi sebab rezeki sulit datang. Pasalnya, seorang muslim dituntut bekerja dan tawakkal pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Contohlah burung seperti yang disebutkan dalam hadits berikut:

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

"Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang." (HR Tirmidzi nomor 2344, Ibnu Majah: 4164, Ahmad: 1:30. Abu 'Isa Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini hasan)

Imam Ahmad pernah ditanya mengenai seseorang yang cuma mau duduk-duduk saja di rumahnya atau hanya berdiam di masjid, dan ia berkata, "Aku tidak mau bekerja sedikit pun dan hanya mau menunggu sampai rezekiku datang."

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفً

"Tidaklah para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, 'Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang senang berinfak.' Yang lain mengatakan, 'Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang pelit'." (HR Bukhari nomor 1442 dan Muslim: 1010) 

4. Tidak amanah

Tidak amanah menjadi sebab orang sulit percaya. Kalau yang lain sulit percaya, bagaimana dia mudah mendapat pekerjaan, meraih tanggung jawab, sehingga memeroleh rezeki dengan mudah?

Ketahuilah bahwa orang yang berkhianat terhadap amanat pun menyandang salah satu sifat munafik. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

"Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkar." (HR Bukhari nomor 33 dan Muslim: 59)

Termasuk di sini pula adalah tidak amanah dalam melunasi utang. Ingatlah bahwa utang akan menyusahkan seseorang di akhirat kelak. Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

"Barang siapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang 1 dinar atau 1 dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR Ibnu Majah nomor 2414. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih)

Itulah pembahasan ringkas mengenai 4 hal penghambat rezeki umat manusia. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya