ABU Nawas suatu hari pergi ke kebun miliknya. Di sana dia duduk di sebuah pohon besar, lalu melepas pecinya sambil menikmati tiupan angin segar.
Dilansir kanal YouTube Humor Sufi Official, Abu Nawas mengamati kebunnya yang luas itu. Ada banyak buah yang dia tanam di sana. Dia melihat pohon labu yang sudah berbuah dan kian membesar. Dirinya berpikir akan memanennya.
Dia heran kenapa pohon labu yang akarnya merambat dan mudah patah dapat menghasilkan buah besar.
Tetapi pohon tinggi dan besar yang sedang ia duduki, buahnya kecil-kecil. Apakah Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak tertukar memberikan rahmat-Nya?