Madain Saleh pernah berjaya dan mencapai kemajuan pesat. Bangsa Tsamud yang dikenal cerdas membangun kota itu dengan arsitektur megah. Mereka juga sangat sukses dengan pertanian, peternakan, hingga perdagangan.
Namun, bangsa Tsamud punya akhlak yang buruk dan tidak mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka terlena dengan kesombongan. Gaya hidupnya penuh foya-foya, mabuk-mabukan, berzina, hingga melakukan tindak kejahatan.
Hingga akhirnya Allah Azza wa Jalla mengutus Nabi Shaleh Alaihissallam untuk mengajak kaum Tsamud beriman kepada Allah Ta'ala, meninggalkan menyembah berhala dan segala kemaksiatan. Sebagaimana tertulis dalam Alquran Surat Hud Ayat 61.
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
"Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)'." (QS Hud: 61)