TERNYATA ada faedah di balik rezeki manusia kadang luas atau sempit. Diketahui sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah salah memberikan takaran rezeki kepada hamba-hamba-Nya.
Jikalau Allah Subhanahu wa Ta'ala meluaskan rezeki hamba-Nya, maka Allah Ta'ala akan melihat sebatas mana dia bersyukur.
Apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala menyempitkan rezeki kepada hamba-Nya, maka Allah Ta'ala juga akan melihat sebatas mana kesabaran hamba-Nya tersebut.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @sahabatsurga, melalui kitab suci Alquran, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan surat mengenai ketetapan rezeki kepada hamba-hamba-Nya.
Dalam Alquran Surat Asy-Syura Ayat 27, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَوۡ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزۡقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَلٰكِنۡ يُّنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ ؕ اِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيۡرٌۢ بَصِيۡرٌ
"Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat."
Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan bahwa Allah Ta'ala tidak akan memberi hamba-Nya rezeki yang berlimpah-limpah, jika pemberian itu bisa membawa mereka kepada keangkuhan dan ketakaburan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya dengan kadar tertentu, sesuai kehendak dan selaras dengan kebijaksanaan-Nya.
Melalui sifat rahman, Allah Subhanahu wa ta'ala tetap memberikan rezeki meskipun orang itu tidak beriman, bahkan ketika manusia melupakan Tuhannya.
Saat itulah Allah Subhanahu wa ta'ala melimpahkan lebih banyak lagi rezekinya. Apabila mereka tetap tidak bersyukur, dan larut dalam kesenangan, barulah Allah Ta'ala menjatuhkan azabnya.
Allahu a'lam.
(Hantoro)