Kapan Malam Nisfu Syaban 2024?

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 16 Februari 2024 13:16 WIB
Ilustrasi malam Nisfu Syaban 2024. (Foto: Shutterstock)
Share :

KAPAN malam Nisfu Syaban 2024? Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban dalam kalender Islam atau Hijriah. Tahun ini malam Nisfu Syaban bertepatan dengan Ahad 25 Februari. 

Malam Nisfu Syaban disebut juga dengan Lailatul Bara'ah atau malam penuh kesucian. Disebut demikian karena pada malam Nisfu Syaban sering digunakan orang-orang untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Diketahui bahwa bulan Syaban memiliki keistimewaan luar biasa. Dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, "Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Syaban."

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

"Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR An-Nasa'i. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban. Berikut ini penjelasannya, seperti telah Okezone himpun: 

1. Memperbanyak sholawat Nabi

Bulan Syaban bisa diisi dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Setiap bersholawat sekali kepada Nabi Muhammad, sholawat itu akan dibalas sepuluh kali.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

"Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim nomor 408)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa siapa saja yang sekali saja bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membalas sholawatnya sebanyak sepuluh kali.

Maksudnya kata Al Qadhi ‘Iyadh, sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (4: 116), hal yang dimaksud yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan ia rahmat dan akan dilipatgandakan karena setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh yang semisal.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

"Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS Al An'am: 160)

Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri telah memerintahkan hamba-Nya bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al Ahzab: 56)

Imam Al Bukhari menyatakan bahwa Abul 'Aliyah berkata, sholawat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Nabi Shallallahu alaihi wassallam maksudnya adalah sanjungan Allah Ta'ala di sisi malaikat. Sholawat dari malaikat untuk Nabi maksudnya adalah doa.

Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan maksud ayat:

أن الله سبحانه أخبر عباده بمنزلة عبده ونبيه عنده في الملأ الأعلى، بأنه يثني عليه عند الملائكة المقربين، وأن الملائكة تصلي عليه. ثم أمر تعالى أهل العالم السفلي بالصلاة والتسليم عليه، ليجتمع الثناء عليه من أهل العالمين العلوي والسفلي جميعا.

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan pada hamba-Nya mengenai kedudukan Nabi Muhammad sebagai hamba dan Nabi Allah di tempat yang tertinggi. Malaikat terdekat akan terus menyanjung beliau. Para malaikat juga mendoakan Beliau Shallallahu 'alaihi wassallam. Begitu pula Allah Ta'ala memerintahkan pada makhluk yang berada di bumi untuk mengucapkan sholawat dan salam kepada Beliau Shallallahu 'alaihi wassallam. Jadinya, makhluk di langit dan di bumi semuanya menyanjung Beliau Shallallahu 'alaihi wassallam." (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 225) 

2. Memperbanyak baca Alquran

Salamah bin Kahil berkata:

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

"Dahulu bulan Syaban disebut pula dengan bulan membaca Alquran."

وَكَانَ عَمْرٌو بْنِ قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ

"Amr bin Qois ketika memasuki bulan Syaban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Alquran."

Abu Bakr Al Balkhi berkata:

شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ

"Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Syaban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil." (Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab nomor 92748)

3. Memperbanyak istighfar

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia dengan kesehariannya yang bergelimang dosa. Kendati manusia berdosa, Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Maka itu, meminta ampunan dengan cara beristighfar sangat dianjurkan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

"Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertobat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali." (HR Bukhari nomor 6307)

Dari Al Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

"Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali." (HR Muslim nomor 2702) 

Derajat Hadits Malam Nisfu Syaban

Dilansir laman Rumaysho, dalam hadits dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam, beliau bersabda:

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: "Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

Al Mundziri dalam At-Targhib setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan, "Dikeluarkan oleh At-Thobroni dalam Al Awsath dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadis dengan lafaz yang sama dari hadits Abu Musa Al-Asy'ari. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu dengan sanad yang tidak mengapa."

Demikian perkataan Al Mundziri. Penulis Tuhfatul Ahwadzi lantas mengatakan, "Pada sanad hadits Abu Musa Al-Asy'ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi'ah dan ia adalah perawi yang dinilai dho'if."

Hadits lainnya lagi adalah dari 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:

يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ إِلَّا اِثْنَيْنِ مُشَاحِنٍ وَقَاتِلِ نَفْسٍ

"Allah 'Azza wa Jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa."

Al Mundziri mengatakan, "Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang layyin (ada perawi yang diberi penilaian negatif atau di-jarh, namun haditsnya masih dicatat)." Berarti hadits ini bermasalah.

Allahu a'lam bissawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya