SISWA-siswi madrasah Indonesia kembali membuat bangga setelah meraih medali emas international exhibition di Romania. Prestasi ini dicatatkan Tim Riset Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Malang.
Kelompok siswa-siswi madrasah Indonesia itu beranggotakan empat orang. Mereka meraih medali emas International Exhibition yang berlangsung di Kota Deva, Romania.
Ajang tersebut berlangsung tiga hari pada 4–6 April 2024. Kompetisi diselenggarakan oleh CORNELIUGROUP research-innovation Association berkolaborasi dengan Faculty of Engineering Hunedoara–Politehnica University of Timisoara Deva city.
Tim RMTsN 3 Malang terdiri dari Aretha Puspa Indriani, Jasmine Ahnafiah Tunggadewi, Efendi Bagus Rahman Adhipramana, dan Nafeeza Putri Niza. Riset mereka mengusung tema "Application of The Concept of Ihyaul Mawat as A Wonosantri Economic Jihad in the Conservation of Degraded Forest Land".
Untuk menjadi tim yang terbaik, mereka harus bersaing dengan tim lainnya dari Australia, Brasil, Kanada, Kamboja, Kamerun, Cina, Mesir, Inggris, Jerman, Yunani, Hongaria, India, Irak, Israel, Italia, Lebanon, Malaysia, Moldova, Filipina, Portugal, Rumania, Arab Saudi, Serbia, Spanyol, Swedia, Swiss, Thailand, Turki, Vietnam, dan Zanzibar.
Ini bukan prestasi pertama yang diraih Tim Riset MTsN 3 Malang. Sebelumnya, sejumlah capaian mereka raih, antara lain sebagai finalis Myres 3 tahun beruntun. Madrasah Young Researchers Supercamp atau Myres merupakan ajang lomba karya tulis ilmiah madrasah berbasis riset bagi siswa MTs dan MA (Madrasah Aliyah) yang diselenggarakan Kementerian Agama.
Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI M Sidik Sisdiyanto mengapresiasi prestasi Tim Riset MTsN 3 Malang. Ini makin meneguhkan kualitas pendidikan madrasah. Siswa madrasah tidak hanya kompetitif di level nasional, tapi sampai internasional.
Ia mengatakan, prestasi ini bisa diraih berkat kerja keras, tekad yang kuat serta pantang menyerah.
"Saya sangat terkesan dengan dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh tim dari MTsN 3 Malang, termasuk para guru pembimbing dan pendamping. Kerja keras dan ketekunan telah membuahkan hasil yang manis," ujarnya di Jakarta, Selasa 16 April 2024, dilansir Kemenag.go.id.
Dirinya berharap prestasi yang diraih siswa-siswi MTsN 3 Malang dapat menjadi stimulus bagi siswa madrasah lainnya agar semakin optimis untuk terus berkarya dan berinovasi. Menurut dia, optimisme adalah kunci pencapaian.
"Tanpa harapan dan keyakinan, prestasi sulit tercapai. Jadi, selalu pandang masa depan dengan mata penuh harapan," sebutnya.
"Banyaknya capaian prestasi siswa-siswi madrasah pada tingkat nasional dan internasional makin meneguhkan keyakinan bahwa madrasah menuju lembaga pendidikan yang maju bermutu dan mendunia," pungkasnya.
(Hantoro)