Dai muda Ustadz Sofyan Ruray Lc menjelaskan, dalam riwayat lain disebutkan:
كانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَرَفَةَ: " لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Kebanyakan doa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di hari Arafah adalah: Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, bi-yadihil khoyr, wa huwa 'alaa kulli syaiin Qodiir (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu)." (HR Ahmad dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhuma)
Al-Imam Al-Husain Al-Marudzi rahimahullah berkata:
سألت سفيان بن عيينة عن أفضل الدعاء يوم عرفة فقال: لا إله إلا الله
"Aku bertanya kepada Sufyan bin 'Uyainah tentang doa yang paling afdhal di hari Arafah. Beliau berkata: Laa ilaaha illallah." (Mir'atul Mafatih, 9/140)
Dzikir ini yang paling afdhal karena mengandung tauhid, memurnikan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menafikan semua bentuk ibadah kepada selain-Nya. Dan tauhid adalah kewajiban hamba terbesar dan hak Allah yang paling agung, maka pahalanya yang paling besar.