Cerita Abu Nawas Pura-Pura Gila saat Mau Dikasih Jabatan Tinggi

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 31 Mei 2024 06:31 WIB
Ilustrasi Abu Nawas pura-pura gila saat mau dikasih jabatan tinggi. (Foto: Istimewa/Sindonews)
Share :

ABU Nawas mendadak pura-pura gila di depan Baginda Raja, padahal mau dikasih jabatan tinggi. Alasannya bikin ngakak banget.

Diawali suatu hari ayahanda Abu Nawas, sang penghulu istana, sakit parah dan kritis. Dia pun memanggil Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas datang mendapati ayahnya yang sudah lemah lunglai.

"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku," ucap ayahanda Abu Nawas seperti dilansir nu.or.id.

Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir ayahnya. Ia mencium telinga kanan bapaknya, ternyata beraroma harum, sementara telinga sebelah kiri berbau sangat busuk.

"Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"

"Benar, ayah!"

"Ceritakan dengan sejujurnya, aroma kedua telingaku ini," ucap ayahanda Abu Nawas.

"Aduh, Yah. Sungguh mengherankan. Telinga ayah yang sebelah kanan harum sekali. Tapi telinga sebelah kiri kok baunya amat busuk?"

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?" tanya sang ayah. 

Abu Nawas berkata, "Wahai ayahku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini."

"Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tidak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi qadi (penghulu)."

"Jika kelak kau suka menjadi qadi maka kau akan mengalami hal yang sama. Namun jika kau tidak suka menjadi qadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai qadi oleh Raja Harun al Rasyid. Tapi tidak bisa tidak Raja Harun al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Qadi." 

Itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi qadi. Seorang qadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.

Walaupun Abu Nawas tidak menjadi qadi, dia sering diajak konsultasi oleh Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan, dia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya untuk menjawab pertanyaan Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya