Tanggal Berapa Jamaah Haji 2024 Wukuf di Arafah? Ini Penjelasan Kemenag

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Jum'at 14 Juni 2024 21:44 WIB
Jamaah haji wukuf di Arafah. (Foto: Okezone)
Share :

TANGGAL berapa jamaah haji 2024 wukuf di Arafah? Hari Jumat 8 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau 14 Juni 2024 Masehi waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jamaah haji Indonesia diberangkatkan ke Padang Arafah. Sejak pukul 06.00 waktu setempat, secara bergelombang, jamaah haji dimobilisasi ke Arafah dari hotel tempat mereka menginap dengan bus-bus yang telah disiapkan.

Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H bertepatan dengan 7 Juni 2024 M. Maka itu, puncak ibadah haji wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada 15 Juni 2024 M.

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda menyampaikan peserta safari wukuf jamaah haji lansia non-mandiri dan disabilitas asal Indonesia yang berjumlah 300 orang akan diberangkatkan dari hotel transit menuju Arafah pada 15 Juni 2024 pukul 11.00 WAS.

"Jamaah safari wukuf akan didampingi sejumlah petugas dari unsur Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH), pembimbing ibadah, dan petugas layanan lansia dan disabilitas," ungkapnya dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

"Untuk safari wukuf jamaah haji yang sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), mereka diberangkatkan ke Arafah pada 9 Zulhijah sekitar pukul 10.00 WAS dan didampingi petugas," imbuhnya seperti dilansir Kemenag.go.id.

Di Arafah, lanjut dia, jamaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Petugas yang telah berada di Arafah akan menyambut dan mengarahkan jamaah haji menempati tenda yang telah ditetapkan sesuai embarkasi dan kloternya.

"Setiap tenda telah dilabeli stiker asal jamaah dengan warna-warna dan identitas yang mudah dikenali dan dihafal jamaah," ucapnya.

Ia mengatakan, jamaah haji agar menyiapkan kartu pintar (smart card) masing-masing yang akan dipindai barcode-nya oleh petugas sebelum naik bus. Hanya jamaah haji yang memiliki kartu pintar dari Pemerintah Arab Saudi yang bisa masuk kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Karenanya, pastikan smart card dan identitas pribadi lainnya tersimpan dengan aman di tas khusus dan mudah diambil saat akan dilakukan pengecekan dan pemindaian," imbaunya.

Sebelum berangkat, jamaah haji diingatkan agar mengecek kembali perlengkapan yang akan dibawa serta dibutuhkan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

"Jamaah tidak perlu membawa koper besar atau tas kabin karena berpotensi menyulitkan pergerakan jemaah di Armuzna," ujarnya.

"Jamaah cukup membawa tas berisi pakaian ganti untuk tiga hari, kain ihram cadangan bagi laki-laki, handuk, peralatan mandi, dan perlengkapan pribadi lainnya," tambah dia.

"Bawa obat yang harus rutin diminum sesuai anjuran dokter, vitamin yang dibutuhkan, alat pelindung diri berupa payung, masker, alat semprotan air," katanya. 

Sesampainya di Arafah, PPIH mengimbau jamaah agar tertib ketika turun dari bus dan memasuki tenda, meletakkan barang bawaan dengan tertib dan tidak berebut tempat di dalam tenda.

Selama menanti waktu wukuf, selain sholat lima waktu, jamaah haji dapat beribadah dengan memperbanyak bacaan talbiyah, dzikir, membaca Alquran, dan berdoa.

"Jamaah agar menjaga tertutupnya aurat ketika di tenda dan keluar masuk kamar mandi, karena jamaah sedang dalam keadaan ihram," jelas Widi.

Selama dalam keadaan ihram, jamaah haji wajib menjaga dirinya agar tidak melanggar satu pun larangan ihram. Dalam keadaan ihram untuk jamaah laki-laki dilarang memakai pakaian bertangkup (pakaian yang antar ujung kain disatukan secara permanen seperti celana atau baju), memakai kaus kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit, serta menutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban.

"Bagi jamaah perempuan, dilarang menutup kedua telapak tangan dengan kaus tangan dan menutup muka dengan cadar," paparnya.

Selanjutnya larangan bagi jamaah laki-laki maupun perempuan yaitu dilarang memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut serta bulu badan. Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apa pun, kecuali binatang yang membahayakan mereka, memakan hasil buruan.

"Dan, dilarang memotong kayu-kayuan dan mencabut rumput," bebernya.

Larangan lainnya, jamaah dilarang menikah, menikahkan, atau meminang perempuan untuk dinikahi, bersetubuh dan pendahuluannya seperti bercumbu, mencium, merayu suami istri yang mendatangkan syahwat.

"Lalu jamaah dilarang mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor, melakukan kejahatan dan maksiat, serta dilarang memakai pakaian yang dicelup dengan bahan yang wangi," lanjutnya.

Ia menambahkan, selama di Arafah, jamaah haji diimbau tidak merokok di semua kawasan Arafah, terlebih lagi di dalam tenda, karena dapat mengganggu jamaah lain, mengurangi kekhusyuan ibadah, serta membahayakan diri dan lingkungan.

"Jangan memaksakan diri ke Jabal Rahmah dan/atau memaksakan wukuf di luar tenda, karena berpotensi dehidrasi dan kelelahan," terangnya.

Tercatat jamaah haji Indonesia yang wafat hingga saat ini berjumlah 112 orang. Rinciannya, wafat di embarkasi 9 orang, di Madinah 18 orang, di Makkah 82 orang, dan di bandara 3 orang. 

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya