Alquran Jauh Lebih Dulu Ungkap Fotosintesis Tumbuhan, Ilmu Sains Temukan Keajaibannya

Hantoro, Jurnalis
Selasa 24 September 2024 09:10 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains ungkap keajaiban fotosintesis tumbuhan. (Foto: Istimewa/Wonderhowto)
Share :

ALQURAN ternyata telah jauh lebih dulu mengungkap terjadinya fotosintesis tumbuhan. Sementara ilmu sains menemukan keajaibannya.

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil.

Tumbuhan bisa memanfaatkan secara langsung energi yang datang dari sinar matahari. Sel tumbuhan dapat mengubah energi tersebut menjadi energi kimia yang kemudian disimpan dalam bentuk nutrien.

Dalam buku "Tafsir Ilmi: Tumbuhan dalam perspektif Alquran dan Sains" yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia Bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dijelaskan proses fotosintesis tumbuhan tersebut.

Proses ini melibatkan kloroplas dan tilakoid yang terdapat di dalam kloroplas, organisme yang memberi warna hijau pada daun.

Di dalam kloroplas inilah terdapat klorofil. Organisme ini hanya dapat dilihat bentuk utuhnya melalui mikroskop serta satu-satunya "pabrik hijau" di bumi yang dapat mengubah serta menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.

Diperkirakan setiap tahun proses ini menghasilkan paling tidak 200 miliar ton bahan organik yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan.

Alquran menyebut "pabrik hijau" atau kloroplas itu dengan nama Al-Khadir yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "green substance".

Di dalam kloroplas ini tumbuhan memanfaatkan energi matahari untuk mengubah bahan asupan menjadi energi kimia, hingga pada akhirnya menghasilkan bermacam bagian lainnya dari tumbuhan itu.

Keterangan rinci mengenai fotosintesis tumbuhan dapat ditemukan dalam ayat Alquran berikut ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." (Quran Surat Al An'am Ayat 99)

Ayat Alquran tersebut memberikan penekanan khusus saat pembentukan buah (dengan daun yang berwarna hijau) dimulai, dalam kaitannya dengan kematangan buah (ketika tidak ada lagi buah baru terbentuk karena sebagian daunnya mulai berwarna kuning dan sel-sel di dalamnya mati). Ilustrasi ini tampak jelas pada tanaman padi-padian.

Alquran telah jauh lebih dulu mengungkap mengenai ilmu tumbuhan, tepatnya sejak sekira 14 abad lalu. Sedangkan penelitian modern baru dapat menjelaskan mengenai hal ini setelah berkembangnya teknologi, laboratorium, serta peralatan canggih.

Setelah penelitian yang sangat lama, para ahli fisiologi tumbuhan mulai dapat memahami proses fotosintesis. Ahli kimia dan fisiologi asal Swiss, Nicholas Theodore de Saussure (1804), menyatakan bahwa ada dua cara pertukaran gas pada tumbuhan.

Cara pertama, terjadi pada siang hari dan lainnya pada malam hari. "Pabrik hijau" mengisap Co2 dan melepaskan O2 pada siang hari, kemudian pada malam hari melakukan kebalikan dari proses itu.

Dari sini temuan-temuan lainnya membuka cakrawala ilmu pengetahuan tentang pentingnya peran tumbuhan. Baru pada tahun 1942, proses fotosintesis dinyatakan secara gamblang oleh AD Meyer.

Ia menyatakan sumber energi utama yang digunakan tumbuhan adalah sinar matahari yang diserap oleh tumbuhan dan diubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis.

Bagian yang paling bertanggung jawab atas proses ini yaitu kloroplas si pembawa pigmen yang ditemukan pada 1961 oleh AD Glass.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya