BENARKAH jumlah Asmaul Husna lebih dari 99? Beriman dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta'ala merupakan kewajiban setiap Muslim. Nama-nama Allah disebut dengan Asmaul Husna yang artinya nama paling baik dan sempurna.
Dilansir laman Muslim.or.id, Ustadz dr Adika Mianoki Sp.S menjelaskan bahwa nama-nama Allah yang termasuk Asmaul Husna tidaklah terbatas jumlahnya. Hal yang benar jumlahnya bukan hanya 99 nama.
Hanya Allah Azza wa Jalla yang mengetahui berapa jumlah Asmaul Husna. Dalil-dalil dan alasan yang menunjukkan hal ini adalah sebagai berikut:
Dalil 1
Sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
“Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu ” (HR Ahmad, shahih)
Hal yang menjadi dalil dari hadits di atas terdapat dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
“atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu.”
Ini menunjukkan bahwa nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih dari sembilan puluh sembilan. Ada di antara nama-nama Allah yang Allah sembunyikan dalam ilmu Allah Ta’ala, tidak ada yang mengetahui kecuali Dia.
Demikian pula sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
إنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, 100 kurang 1, siapa yang menghafalnya pasti masuk surga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas tidak menunjukkan pembatasan nama Allah dengan jumlah 99 saja. Seandainya maksudnya adalah pembatasan jumlah, ungkapannya adalah sebagai berikut, “Sesungguhnya nama-nama Allah hanya ada 99, barangsiapa yang menghitungnya akan masuk surga”, atau ungkapan yang semisal.
Penyebutan jumlah dalam hadits di atas merupakan penjelasan bahwasanya bagi yang menghafal 99 nama akan masuk surga. Perkataan “barangsiapa ihso’ (menghafal, memahami, dan mengamalkannya) akan masuk surga” merupakan kalimat pelengkap yang menyempurnakan kalimat sebelumnya, bukan merupakan kalimat yang terpisah.
Hal ini bisa diperjelas dengan contoh sebagai berikut. Misalnya ada seorang yang mengatakan, “Aku memiliki 100 uang dirham yang akan aku sedekahkan”. Hal ini tidak menafikan orang tersebut mempunyai uang lain yang tidak akan disedekahkan. Jadi uang yang dimiliki oleh orang tersebut tidak terbatas hanya seratus dirham saja.
Dalil 2
Hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau berdoa ketika sujud dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridho-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung dengan keselamatan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Aku tidak mampu membatasi jumlah pujian kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana yang Engkau pujikan kepada diri-Mu.” (HR Muslim)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkabarkan bahwasanya beliau tidak mampu menghitung pujian bagi Allah. Seandainya beliau mampu menghitung nama-nama Allah niscaya beliau mampu untuk menghitung sifat-sifat Allah seluruhnya, sehingga beliau bisa menghitung seluruh pujian bagi Allah. Karena seluruh sifat-sifat Allah diungkapkan dari nama-nama-Nya."
Dalil 3
Nama-nama Allah dalam Alquran dan As-Sunnah kalau dikumpulkan semuanya lebih banyak dari 99. Para ulama yang mencoba mengumpulkan 99 asmaaul husna tidak semuanya menyebutkan nama Allah yang sama. Ini menunjukkan bahwa seluruh nama Allah apabila dikumpulkan dari seluruh para ulama yang mencoba mengumpulkan nama-nama Allah tersebut pasti jumlahnya akan lebih dari 99 nama.
Dalil 4
Membatasi jumlah nama Allah hanya sembilan puluh sembilan dengan mafhuum ‘adad (mengaitkan pendalilan hukum dengan pembatasan angka tertentu) adalah cara pendalilan yang lemah.
Dalil 5
Tidak terdapat hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang nama apa saja yang termasuk 99 nama tersebut. Hadits yang menyebutkan tentang hal itu adalah hadits dhaif sehingga para ulama pun berbeda-beda ketika menyebutkan 99 nama Allah tersebut.
Inilah pendapat yang lebih tepat berdasarkan dalil-dalil di atas. Dengan demikian wajib bagi kita untuk meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki Asmaul Husna yang tidak terbatas jumlahnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)