JAKARTA - Mencari kekurangan atau kesalahan orang lain merupakan perilaku yang tidak hanya merugikan individu yang menjadi sasaran, tetapi juga berdampak negatif pada pelakunya. Islam, sebagai agama yang mengedepankan akhlak mulia, melarang perbuatan semacam ini dan mendorong umatnya untuk fokus pada perbaikan diri.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain..."
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini menegaskan larangan berprasangka buruk dan mencari-cari kesalahan orang lain, karena perbuatan tersebut dapat menimbulkan fitnah dan merusak hubungan sosial.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai..."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak mencari-cari kekurangan orang lain dapat memberikan dampak positif bagi diri kita, di antaranya:
Seorang bijak pernah berkata:
"Salah seorang melihat kotoran di mata temannya namun melupakan kotoran di matanya sendiri."
Kutipan ini mengingatkan kita untuk lebih fokus pada kekurangan diri sendiri daripada mencari-cari kesalahan orang lain.
Menghindari perilaku mencari kekurangan orang lain adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih tenang dan harmonis. Dengan fokus pada perbaikan diri dan menjaga hubungan baik dengan sesama, seseorang akan merasakan kedamaian batin dan kualitas hidup yang lebih baik.
(Rahman Asmardika)