“Ada beberapa jamaah kita itu diduga menahan rasa sakit karena takut dibawa ke rumah sakit (Arab Saudi). Rumah sakit di Arab Saudi itu dirawat sama orang yang bahasanya berbeda, plus tidak didampingi,” lanjut mantan wakil Menteri Agama era presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Nasaruddin memahami betul alasan pemerintah Arab Saudi meminta seluruh jamaah dirujuk ke rumah sakit setempat. Hal itu dimaksudkan untuk kebaikan dan keselamatan seluruh jamaah haji Indonesia.
"Saya menganggap kebijakan Arab Saudi itu demi kepentingan pasien itu sendiri. Kami harus baik sangka kepada pemerintah Saudi bahwa semua kebijakan yang dilakukan untuk kemaslahatan tamunya sendiri, yakni jamaah sendiri,” tutup Nasaruddin.
(Ramdani Bur)