JAKARTA - BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan layanan konsumsi. Seperti yang terjadi di sejumlah hotel di Kota Makkah.
Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono, mengakui adanya kendala teknis yang menyebabkan distribusi makanan belum optimal.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para jemaah atas keterlambatan layanan konsumsi pada hari pertama pasca Armuzna,” ujar Sidiq, Kamis (12/6/2025).
“Kita memahami pentingnya layanan konsumsi sebagai bagian dari kenyamanan ibadah jamaah, terlebih setelah menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,”sambungnya.
Dalam pelaksanaannya, BPKH Limited menggandeng 15 mitra dapur lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Namun, sejumlah mitra dapur mengalami gangguan operasional yang berdampak pada ketepatan distribusi.
“Kami segera mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan makanan pengganti seperti nasi bukhari, shawarma, dan makanan siap saji, namun kami menyadari hal tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan,”tuturnya.
Selain menyiapkan makanan utama dan pengganti, pihaknya juga menyediakan kompensasi sebesar sebesar 10 riyal untuk makan pagi dan 15 riyal untuk makan siang dan malam bagi jamaah haji yang tidak menerima konsumsi.
“Kompensasi ini merupakan bentuk tanggung jawab sekaligus penghargaan terhadap kesabaran dan pengertian jamaah,” tandasnya.
Direktur BPKH Limited Iman Nikmatullah menegaskan, bahwa bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan dan berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem logistik, kesiapan mitra, dan koordinasi lapangan agar layanan serupa di masa mendatang lebih tertata dan profesional.
“Kami sangat menghargai kesabaran dan pengertian para jemaah atas kondisi ini. Kepercayaan masyarakat adalah amanah yang harus kami jaga dengan perbaikan terus-menerus,”ujarnya.
(Fahmi Firdaus )