Semangkuk Bakso dan Es Teh, Obat Rindu Jamaah Indonesia di Arab Saudi
JEDDAH - Makanan menjadi kendala tersendiri bagi jamaah Indonesia yang tengah menjalankan haji selama 40 hari di Arab Saudi. Bagi orang Makassar tidak makan ikan rasanya kurang lengkap, sementara bagi orang Sunda sangat terbiasa dengan menu sambal dan lalapan.
Begitulah perbedaan selera makanan. Meski katering papan atas di Arab Saudi sudah dikontrak pemerintah Indonesia, namun tidaklah semua bisa memenuhi 100% selera makan jamaah.
Jika berbicara soal kuliner, ada satu menu yang disukai mayoritas jamaah Indonesia, yaitu bakso. Salah satu 'tukang bakso' yang terkenal dan menjadi ikonik di kalangan jamaah dari tahun ke tahun, yaitu Bakso Mang Oedin.
Kedai Bakso Mang Oedin, terletak area Corniche Commercial Center sebuah pusat perbelanjaan di daerah Al Balad, Jeddah. Begitu masuk di kedai tersebut, pembelinya penuh sesak jamaah Indonesia dari berbagai daerah.
Kedai Mang Oedin menjual berbagai macam makanan, antara lain bakso, mi ayam, soto, gado-gado, hingga ayam bakar. Soal minuman, juga tersedia es teh yang merupakan 'pasangan' dari menu di hampir seluruh warung hingga restoran Indonesia.
Baca juga: Alhamdulillah, Jamaah Gelombang 2 Tak Rasakan Panas 50 Derajat di Madinah
Harganya dibanderol 12 real hingga 20 real, atau Rp42.000 hingga Rp70.000 per menu. "Rasanya kepengen banget makan bakso. Anget-anget di leher. Sudah lama enggak makan makanan Indonesia," ujar Astriningtyas, jamaah asal Jember saat ditemui Okezone, Minggu (10/9/2017).
Banyak sekali jamaah yang bersantap sore dengan lahap. Satu sama lain saling bercengkerama tukar pengalaman berbelanja dan tentunya saling membocorkan harga beli. Bahkan di sudut kedai ada tumpukan plastik hasil perburuan oleh-oleh jamaah, bak penitipan barang.
Salah satunya, Nike, jamaah haji asal Jember kloter 30. "Tidak bisa dibayangkan luar biasa. Rasanya baru pertama kali makan bakso," ujar Nike dengan wajah berkeringat. Dia tampak makan dengan lahap.
"Kayaknya saya meluapkan diri setelah satu bulan lebih di Tanah Suci tidak menyentuh sesuatu hal yang enak. Amazing, ini luar biasa," ujarnya.
(Ranto Rajagukguk)
