ISLAM sangat menganjurkan umatnya untuk bersedekah. Ada banyak sekali keutamaan dalam bersedekah. Manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh penderma atau pemberi, tapi juga orang lain yang menerima sedekah.
Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menyampaikan keutamaan sedekah dan mengajak orang menginspirasi yang lain lewat bersedekah.
Dalam ceremahnya dilansir dari Youtube Gus Miftah Official, Senin (8/6/2020), Gus Miftah mengutip sabda Rasulullah SAW, “Wahai Ali! Sesungguhnya orang orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan rahmat dan kasih sayang Allah, dan jauh dari siksa dan azab Allah.”
Gus Miftah menuturkan derajat orang dermawan itu sangat tinggi, bahkan melampaui ahli ibadah, karena perbuatan ahli sedekah manfaatnya bisa dirasakan dirinya dan orang lain.
“Jika saya melaksanakan Sholat Tahajud, maka manfaat dari sholat yang saya tunaikan tersebut hanya dirasakan oleh saya sendiri. Namun, jika saya membawa uang dan uang tersebut saya bagikan kepada orang lain, maka yang dapat merasakan manfaat dari uang itu bukan hanya saya, tetapi juga orang lain,” ujar Miftah.
Dia berkisah Nabi Ibrahim Alaihissalam yang mendapat gelar Khalilullah atau kekasih Allah SWT dikarenakan ia rajin bersedekah. Nabi Ibrahim semasa hidupnya rajin bersedekah. Biasa berbagi dengan selalu mengajak temannya saat beliau hendak makan.
Beliau juga sangat terbuka bagi siapa saja yang hendak datang ke rumahnya. Dia selalu memuliakan tamu dengan memberikan hidangan.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tamunya, memuliakan tetangganya.”
Lalu bagaimana dengan orang yang suka memamerkan bersedekah di media sosial?
Menurut Gus Miftah, hal itu jangan buru-buru divonis bahwa orang itu tidak ikhlas.
“Kita tak bisa memasuki ranah niat orang lain, belum tentu orang yang di posting itu tidak ikhlas dan belum tentu yang tidak diposting itu lebih ikhlas,” ujar ulama muda yang kerap berdakwah ke tempat hiburan malam.
Gus Miftah menilai bisa saja orang membagikan aksinya bersedekah ke media sosial untuk memberikan inspirasi, motivasi ke orang lain agar ikut bersedekah juga, dan hal itu dibenarkan.
“Saya punya prinsip, apabila tangan kanan memberi maka tangan kiri diajak. Kalau bisa, tangan kanan memberi, tangan kiri selfie. Supaya apa? Memberikan inspirasi dan motivasi bagi orang lain. Jadi bukan pamer.”
(Salman Mardira)