JAKARTA – Pilkada 2020 baru saja dilaksanakan untuk memilih kepala daerah. Lalu bagaimana Islam menilai seorang pemimpin? Adakah kriteria khusus yang harus dipenuhi?
Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah untuk dijalankan, hanya orang-orang pilihan-Nya lah yang bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Baca Juga: Ustaz dr Zaidul Akbar Ungkap Kisah Anak Sakit Disebabkan Emosi Atas Perlakuan Buruk Orangtua
Sebagai agama yang memperkuat keadilan, Islam memiliki tata cara memilih pemimpin yang baik dan amanah. Karena seorang pemimpin yang amanah, pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Memilih pemimpin dalam Pilkada 2020 tidak semena-mena langsung memilihnya, ada tahapan yang harus seorang muslim ketahui ketika hendak memilih suatu pemimpin untuknya.
Seperti yang dilansir dari Channel Youtube Al-Bahjah TV, oleh Buya Yahya, Rabu (09/12/2020), beliau menjelaskan kriteria-kriteria dalam memilih pemimpin yang baik.
Baca Juga: Wanita Karier, Ini Contoh Ketaatan Berkhidmat Khadijah Terhadap Suami dan Keluarga
“Kalau Anda ingin memilih pemimpin, yang pertama, Anda harus tahu betul kalau pemimpin itu baik dalam agama Allah. Yang kedua, dia harus baik kepada sesama manusia. Yang ketiga, lihat latar belakang yang mendukung dia. Yang keempat, ketika Anda ingin memilih, lepaskan kepentingan pribadimu. Dan yang terakhir adalah mengadulah kepada Allah dengan istikharah sekaligus berdoa,” ujarnya.
Islam adalah agama Rahmatan lil alamin yang di dalamnya terkandung aturan-aturan ataupun hukum yang menjadi acuan hidup manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita mengikuti aturan-aturan yang telah Allah subhanahu wa ta’ala sediakan. Dengan memilih pemimpin yang baik, niscaya Allah akan memberikan rahmat-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam kitab suci Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)
(Vitrianda Hilba Siregar)