JAKARTA- Wafatnya ulama bagi umat Islam adalah musibah terbesar sekaligus tanda kehancuran dunia. Ulama yang merupakan pewaris nabi jelas musibah tak tergantikan bagi umat Islam.Sejumlah ulama kharismatik Indonesia wafat kurun waktu 2019, 2020 dan awal 2021.
Di antaranya KH Maimoen Zoebair wafat di Mekkah pada 6 Agustus 2019 pada umur 90 tahun); Habib Ja'far Al Kaff Semarang wafat, wafat pada Jumat (1/1/2021); pengasuh Pondok pesantren (Ponpes) Krapyak Yogyakarta, KH R Najib Abdul Qadir wafat pada Senin (4/1/2020).
Baca Juga: Mulai dari Artis, Pejabat hingga Orang Awam Membutuhkan Dakwah Tauhid, Apa Itu?
Sementara itu Pengurus Pusat Rabithah Ma'aid Islamiyah (RMI) Nahdatul Ulama menyampaikan sebanyak 207 masyaikh atau ulama meninggal selama pandemi Covid-19.
Ratusan ulama yang meninggal selama pandemi itu tersebar di 110 pondok pesantren di Indonesia. Diketahui, masyaikh merupakan sebutan untuk kiai atau nyai dalam dunia pesantren.
Allah SWT berfirman:
Baca Juga: Cukup Men-Share Nasihat Kebaikan, Bisa Menjadi Investasi Pahala
"Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Mahacepat hisab-Nya". (QS Al Ra'du: 41).