Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peran Khadijah Sangat Lengkap, Ini Kata Imam di Kota Manchester

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 15 Februari 2021 |15:18 WIB
Peran Khadijah Sangat Lengkap, Ini Kata Imam di Kota Manchester
Khadijah, sosok yang sangat dihormati. (Foto:Ilustrasi Freepik)
A
A
A

Khadijah adalah putri seorang pedagang yang mengubah bisnis keluarga menjadi sebuah kerajaan dagang.

Setelah ayahnya meninggal dalam pertempuran, dia mengambil alih.

"Dia jelas terbiasa berdiri di atas kaki sendiri," kata sejarawan dan penulis Bettany Hughes dalam film dokumenter BBC.

"Bahkan, kemampuan bisnisnyalah yang kelak membawanya ke jalur yang pada akhirnya mengubah sejarah dunia."

Merekrut Asisten

Khadijah mengelola bisnisnya dari Mekah (Arab Saudi), dan usahanya membutuhkan banyak karavan untuk mengangkut barang ke dan dari kota-kota terbesar di Timur Tengah.

Kafilah ini menempuh jarak yang sangat jauh dari Yaman selatan ke Suriah utara.

Meskipun sebagian dari kekayaannya berasal dari keluarganya, Khadijah menghasilkan banyak hartanya sendiri, kata Fozia Bora, profesor Sejarah Islam di Universitas Leeds di Inggris.

Baca Juga: Beragam Fitnah yang Akan Terjadi di Akhir Zaman

"Perempuan itu adalah pengusaha yang andal, dan sangat percaya diri."

Khadijah biasa merekrut stafnya sendiri, memilih orang-orang dengan keterampilan khusus untuk kepentingan bisnisnya. 

Dia mendengar tentang seorang pria yang punya reputasi sangat jujur dan pekerja keras, jadi setelah pertemuan yang memuaskan, dia disewa untuk mengambil alih salah satu karavannya.

Khadijah mengagumi keuletannya, dan seiring berjalannya waktu, dia sangat terkesan olehnya sehingga dia memutuskan untuk menikah lagi.

Muhammad - seorang yatim piatu, dibesarkan oleh pamannya - tiba-tiba memperoleh kehidupan "yang lebih stabil dan sejahtera secara ekonomi," kata Fozia Bora.

Diyakini pasangan itu kemudian memiliki empat anak, meskipun hanya anak-anak perempuannya yang bertahan hidup sampai dewasa.

Ada hal lain yang unik dalam pernikahan ini: "Ini adalah pernikahan monogami," kata Profesor Rania Hafaz, dari Institut Muslim London, kepada BBC.

Ini luar biasa "dari sudut pandang sosiologis, pada saat itu kebanyakan laki-laki memiliki beberapa istri. Masyarakat Arab saat itu adalah masyarakat poligami."

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement