JAKARTA - Tugas seorang ulama atau juga seorang manusia adalah hanya menyampaian kebenaran yang datangnya dari Allah Ta'ala dan Rasulullah SAW.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala yakni:
“Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” (QS. Yasin: 17)
Syaikh Abdurrahman As-Sa'diy menjelaskan:
Baca Juga: Dosa Istri dan Anak, Suami Turut Dimintai Pertanggungjawaban di Akhirat Kelak
"Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi (mengubah paksa)." [Lihat Tafsir As-Sa'diy]
"Jadi tugas kita hanya menyampaikan, apabila diterima maka alhamdulillah, apabila ditolak, maka sudah bukan kewajiban kita (mengubah paksa)," ujar Ustaz dr Raenul Bahraen dalam akun Instagaramnya dikutip Selasa (16/3/2021).
Baca Juga: Viral Gunung Emas Kongo, Tanda-Tanda Kiamat?
Lantas bagaimana cara menyampaikannya? Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dan cara yang lembut dan hikmah. Inilah yang disebut dengan "hidayah al-irsyad wal bayan".
Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu, sebagaimana firman Allah pada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam,
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi hidayah /petunjuk kepada jalan yang lurus” (Asy-Syuuraa: 52).
"Adapun memberikan mengubah orang lain, maka ini hak khusus Allah yaitu memberikan "Hidayah at-taufiq". Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bisa memberikan hidayah ini," sebutnya.