JAKARTA - Para orangtua mempunyai tanggung jawab moral terhadap pendidikan agama dari anak-anak mereka sebagai generasi penerus umat Islam ke depan. Apabila mereka tidak mampu dan mengenal Al-Quran.
Maka orangtua semestinya merasa malu dan berdosa jika anak-anaknya buta aksara Al-Quran. "Tidak bisa membaca huruf dan tulisan Al-Quran dalam bahasa Arab, maka orangtua sepantasnya malu, " imbuh Sekretaris Ditjen Bimas Islam, M. Fuad Nasar di Jakarta, 29 April 2021.
Fuad Nasar pun mendorong para orangtua untuk mengajarkan anak-anak mereka membaca Al-Quran sejak dini. Hal ini dalam rangka mendekatkan umat Islam dengan kitab sucinya agar menjadi pribadi yang bertakwa.
"Anak-anak kita sejak usia dini perlu diajarkan, dekat, dan berinteraksi dengan Al-Quran yang dapat memberikan jawaban inspiratif dan solutif atas segala problematika kehidupan," ujarnya.
Baca Juga:Β Kondisi Indonesia Sudah Digambarkan Gamblang di dalam Al-Quran
Fuad mengatakan ini saat hadir dalam acara peringatan Nuzulul Qurβan tingkat kenegaraan 1442 Hijriah, bertempat di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kemenag.
Fuad melanjutkan Al-Quran telah memberi tahu kepada manusia bahwa ilmu, kekuasaan, dan harta adalah amanah. Setiap amanah akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah.
"Isi dan pesan-pesan Al-Quran adalah universal dan abadi. Kebenaran Al-Quran tidak dapat dibantah oleh penemuan ilmiah, bahkan sebaliknya penemuan ilmiah yang memperkuat kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an bukan hasil pemikiran manusia," tutupnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
(Vitri)