Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Meluruskan Kesalahan Istri Perlu Kesabaran, Beri Kelonggaran Waktu Mengajarinya

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Senin, 07 Juni 2021 |10:20 WIB
Meluruskan Kesalahan Istri Perlu Kesabaran, Beri Kelonggaran Waktu Mengajarinya
Istri yang baik. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA -  Para suami banyak yang menginginkan istri yang baik dan sempurna namun tidak sabar  dan tidak tahu bagaimana cara mendidiknya. Jika dipaksakan harus sempurna tanpa diberi pendidikan dan kesabaran maka yang terjadi adalah patah atau perceraian.

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah : 

إن كثيرا من الأزواج يريدون الحالة الكاملة من زوجاتهم وهذا شيء غير ممكن وبذلك يقعون في النكد ولا يتمكنون من الإستمتاع والمتعة بزوجاتهم وربما أدى ذلك إلى الطلاق،

كما قال النبي ﷺ : "وإن ذهبت تقيمها كسرتها وكسرها طلاقها" فينبغي للزوج أن يتساهل ويتغاض عن كل ما تفعله الزوجة إذا كان لا يُخل بالدين أو شرف.

حقوق دعت إليها الفطرة وقررتها الشريعة، ابن عثيمين ص : ٢٢

"Banyak kalangan suami yang menginginkan kesempurnaan dari Istri mereka, ini adalah sesuatu yang tidak mungkin, karena itu banyak di antara mereka yang cek-cok dan tidak mendapatkan keharmonisan dan kesenangan dalam rumah tangga mereka dan kemungkinan akan bermuara pada perceraian.

Baca Juga: 3 Artis Indonesia Naik Haji Diundang Raja Arab

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

"Jika kamu paksakan meluruskannya maka akan membuatnya patah, dan yang dimaksud patah adalah menceraikannya."

Maka hendaknya setiap suami memberikan kelonggaran dan kemudahan terhadap apa yang dilakukan istri sepanjang tidak merusak agama dan kemuliaannya."

(Vitrianda Hilba Siregar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement