Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hikmah Hijrah yang Spektakuler Mengandung Nilai Semangat Perjuangan dan Persaudaraan

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 12 Agustus 2021 |10:30 WIB
Hikmah Hijrah yang Spektakuler Mengandung Nilai Semangat Perjuangan dan Persaudaraan
Hikmah Hijrah yang spektakuler. (Foto: Dok)
A
A
A

Sungguh luar biasa persaudaraan yang dideklarasikan dan dibangun di atas dasar ukhuwah Islamiyah ini, bisa dilihat dari peristiwa berikut:

Abdurrahman bin Auf ra dari Muhajirin dipersaudarakan dengan Sa’ad bi Rabi’ ra dari Anshar. Sa’ad ra berkata kepada Abdurrahman ra:

“Aku adalah kaum Anshar yang paling banyak harta. Aku akan membagi hartaku setengah untukmu. Dan pilihlah di antara istriku yang kamu inginkan, aku akan menceraikannya untukmu. Jika selesai masa iddahnya engkau bisa menikahinya.

Mendengar pernyataan saudaranya itu Abdurahman ra menjawab :”Aku tidak membutuhkan itu, Adakah pasar di sekitar sini tempat berjual beli? Lalu Sa’ad ra menunjukkan pasar Qainuqa.

Mulai saat itu Abdurrahman ra pun berniaga di pasar itu sampai menjadi orang yang berkecukupan dan tidak lagi memerlukan bantuan dari saudaranya”. (Shahih Bukhari no 2048 dan sahih Muslim no 1960).

Persaudaraan mereka yang indah itu digambarkan Allah SWT dalam surat Al Hasyr (59):9 sebagai berikut : 

وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُوْالدَّارَ وَالْإيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ إلَيْهِمْ وَلاَ يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِمَّا اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلَى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَة وَمَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَألَئكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ´mencintai´ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung”.

Persaudaraan atau ukhuwah antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar seperti tersebut menurut para Ulama Akhlak merupakan peringkat Ukhuwah tertinggi dari enam peringkat Ukhuwah, yaitu:

Ta’arruf, saling mengenal; Ta’alluf saling bersatu; Tafahhum saling memahami; Tafaqqud saling memperhatikan, saling memelihara; Ta’awwun, saling membantu; Tanashshur, saling menolong.

Dengan tanashur, orang-orang bersaudara dalam Islam akan selalu siap sedia memberikan pengorbanan untuk saudaranya, baik pengorbanan waktu, tenaga maupun harta. Maka julukan sahabat-sahabat Rasulullah saw yang berasal dari Madinah disebut kaum Anshor. Karena mereka bersama sahabat-sahabat barunya yang berasal dari Mekah (kaum Muhajirin) telah mampu mempraktekkan tanashur dalam persaudaraan mereka.

Wallohu ‘alam bish shawab.

(Vitrianda Hilba Siregar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement