ADAB menyambut hari raya Idul Fitri wajib diketahui setiap Muslim. mengingat, tidak lama lagi umat Islam dunia akan merayakan momen Lebaran tersebut.
Dikutip dari nu.or.id, Ustadz Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, menerangkan bahwa Imam Al Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 437), menyebutkan adab-adab menyambut hari raya, yakni:
آداب العيد: إحياء ليلة والاغتسال فى صبيحة يومه، ونظافة البدن، وطيب الرائحة، وإدامة التكبير، وكثرة الذكر، واستعمال الخشوع، والتسبيح والحمد بين تضاعف التكبير، والإنصات للخطبة بعدالصلاة، وأكل اليسير قبل الخروج إن كان فطرا، والذهاب فى طريق والرجوع فى اخرى، والانصراف بالإشفاق خوف الغيبة.
Artinya: "Adab merayakan hari raya (id), yakni: mengidupkan malam sebelumnya dan mandi pagi di hari itu, membersihkan badan, memakai wewangian, selalu bertakbir, memperbanyak dzikir, bersikap khsyu’, membaca tasbih dan hamdalah di antara takbir yang diulang-ulang, aktif mendengarkan khutbah yang dilaksanakan setelah shalat Id, menyantap makanan ringan sebelum meninggalkan rumah jika itu adalah hari Idul Fitri, berangkat melewati jalan yang berbeda dengan ketika pulang, dan bertegur sapa dengan ramah agar tidak digunjing orang."
Dari kutipan tersebut dapat diuraikan 12 adab menyambut hari raya (id) sebagai berikut:
Baca juga: Syarat Wajib Zakat Fitrah
1. Menghidupkan suasana di malam hari sebelumnya
Menjelang Hari Raya (Id), umat Islam dianjurkan menghidupkan suasana di malam hari sebelumnya. Artinya umat Islam tidak sebaiknya tidur awal, tetapi menyibukkan diri terlebih dahulu dengan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan Shalat Id di pagi harinya.
2. Mandi di pagi hari
Sebelum sholat id, disunahkan mandi di pagi hari dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air.
3. Membersihkan badan dan memakai wewangian
Setelah mandi diajurkan juga membersihkan anggota badan seperti memotong dan membersihkan kuku, memakai pakaian bersih dan memakai wewangian seperti parfum atau bedak wangi. Atau, cukup dengan memakai sabun wangi ketika mandi.
4. Menyantap makanan ringan
Khusus di hari Idul Fitri dianjurkan menyantap makanan ringan sebelum berangkat menuju tempat dilaksanakannya sholat id. Hal ini sekaligus untuk menandai bulan Ramadan benar-benar telah berakhir dengan tibanya bulan Syawal.
Baca juga: Artis-Artis Korea yang Mendapat Hidayah Islam, Nomor 5 Langsung Fokus Belajar Bahasa Arab
5. Berangkat ke tempat sholat id melewati jalan yang berbeda dengan ketika pulang
Dari awal sebaiknya sudah ada niatan untuk melewati jalan yang berbeda dengan ketika pulang. Dengan cara seperti ini dimungkinkan untuk bertemu dengan lebih banyak orang sehingga menambah teman dan menyambung silaturrahim dengan teman-teman lama atau saudara yang lama tidak berjumpa.
6. Membaca takbir
Selalu membaca takbir: اللَّهُ أَكْبَرُ “Allâhu akbar” (Allah Mahabesar).
7. Membaca zikir
Memperbanyak bacaan zikir: ُلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله "Lâ ilâha illallâh” (tiada Tuhan selain Allah).
8. Membaca tasbih
Membaca tasbih: سُبْحَانَ اللَّهِ “Subhânallâh” (Mahasuci Allah).
9. Membaca hamdalah
Membaca hamdalah di antara takbir yang diulang-ulang seperti berikut:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ ،لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ اللَّهُ أَكْبَرُ،اللَّهُ أَكْبَر وللهِ الْحَمْدُ
(Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Lâ ilâha illallâh, Allâhu akbar, wa lillâhil hamdu)
Artinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan segala puji bagi Allah."
10. Khusyuk mendengarkan khotbah setelah sholat id
Khusyuk mendengarkan khotbah, tidak berbicara dengan orang lain. Berbeda dengan khutbah Sholat Jumat, khotbah sholat id dilaksanakan seusai sholat. Oleh karena itu, seusai sholat sebaiknya tidak meninggalkan tempat.
11. Pulang melewati jalan yang berbeda dengan ketika berangkat
Pulang melewati jalan yang berbeda dengan ketika berangkat. Sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sholat sunah bakdiyah di tempat yang berbeda dari tempat kita melaksanakan sholat fardhu. Hal ini tentu memiliki hikmah agar semakin banyak tanah terdapat jejak-jejak kita melaksanakan sholat yang diyakini sangat berguna kaitannya dengan hisab dan kesaksian di akhirat.
12. Bertegur sapa dengan ramah agar tidak digunjing orang
Selama dalam perjalanan pulang menuju rumah hendaknya kita bertegur sapa dengan ramah. Hal ini pertanda sebagai kegembiraan umat Islam di hari raya sekaligus untuk menghindari gunjingan, misalnya karena dianggap bersikap sombong dan sebagainya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)