SUATU hari Abu Nawas didatangi seorang pengemis laki-laki. Pengemis itu meminta makanan karena mengaku sudah lama tidak makan. Namun, Abu Nawas tidak memberikan sesuap nasi atau makanan lainnya yang sangat diharapkan pengemis itu. Dia malah mengajukan beberapa pertanyaan.
"Kenapa engkau mengemis? Apa engkau tidak mempunyai pekerjaan?" tanya Abu Nawas, seperti dikutip dari kanal YouTube Tabassam Channel.
BACA JUGA:Cuma Modal Sandal Jepit, Abu Nawas Kalahkan Jin Jahat
"Maaf tuan, saya sudah lama mencari pekerjaan tapi belum juga ada yang mau menerima saya bekerja," jawab pengemis itu.
"Lalu apa engkau mau bekerja sekalipun pekerjaan itu berat?" tanya Abu Nawas lagi.
"Asalkan halal, saya mau, tuan," jawab kembali si pengemis.
Akhirnya Abu Nawas mengantarkan pengemis itu menemui sahabatnya yaitu Abu Wardah. Singkat cerita pengemis itu diminta bekerja mencabut rumput.
BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Selalu Lolos dari Omelan Istrinya yang Sangat Cerewet
Ternyata pengemis itu merupakan seorang pekerja yang sangat rajin dan tangkas. Dalam waktu singkat saja pekerjaannya selesai.
Abu Wardah pun sangat kagum dan tergerak hatinya memberikan pekerjaan yang lebih serius. Ia meminta pengemis itu memisahkan satu ember kurma menjadi tiga bagian.
Kurma yang bagus diletakkan di keranjang pertama, sementara yang lumayan bagus diletakkan di keranjang kedua, dan kurma yang jelek diletakkan di keranjang ketiga. Namun, ia lupa tidak memberikan penjelasan kepada pengemis itu tentang perbedaan antara kurma yang baik dan buruk.
Keesokan harinya Abu Nawas datang ke rumah Abu Wardah untuk menanyakan kabar pengemis itu. Ia pun menjelaskan bahwa pengemis itu sangat rajin dan terampil mencabut rumput di ladang sehingga dirinya menyimpulkan bahwa pengemis itu adalah pekerja yang baik, maka itu Abu Wardah memberikan pekerjaan yang lebih serius.
"Sekarang dia bekerja apa?" tanya Abu Nawas.
"Tadi malam dia aku suruh memisahkan kurma-kurma menjadi tiga bagian. Mari kita ke sana melihatnya, tentu sudah selesai pekerjaan itu," kata Abu Wardah.
Tidak lama kemudian keduanya sangat terkejut ketika melihat pengemis itu tidur pulas tidak mengerjakan apa yang diperintahkan. Dengan penuh tanya, Abu Wardah pun membangunkan pengemis itu.
"Kenapa engkau tidak menyelesaikan pekerjaan yang sangat mudah itu?" tanya Abu Wardah.
"Maaf tuan, kalau hanya memindahkan kurma sesungguhnya itu mudah. Yang sulit adalah membuat keputusan mana kurma yang baik, lumayan baik, dan jelek, karena saya tidak diberi tahu sebelumnya," jawab sang pengemis.
"Sungguh itu tidak terpikirkan olehku," ucap Abu Wardah.
Abu Nawas pun tersenyum melihat kejadian itu. Ia pun menegur Abu Wardah karena hanya bisa memberikan tugas tapi tidak mengajarinya dengan baik cara melakukannya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)