Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terus Melawak di Depan Santri, Abu Nawas Dibilang Kayak Badut

Hantoro , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2023 |05:31 WIB
Terus Melawak di Depan Santri, Abu Nawas Dibilang Kayak Badut
Ilustrasi Abu Nawas dibilang kayak badut oleh santri-santrinya. (Foto: YouTube Humor Sufi Official)
A
A
A

ABU Nawas terkenal sebagai sosok yang cerdas tapi lucu. Kepribadiannya itu pun tersebar ke seluruh penjuru negeri, sehingga santri-santrinya pun kian bertambah.

Sayangnya tidak semua santri sepaham dengan gurunya itu. Suatu hari salah seorang santri tampak mengeluh dan menyampaikan pendapatnya secara kritis mengkritik bahwa spiritualitas Abu Nawas perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Ilustrasi humor Abu Nawas. (Foto: YouTube Humor Sufi Official)

Menanggapi kritikan santrinya itu, Abu Nawas hanya tertawa. Santri yang lainnya pun ikut tertawa lepas melihat kekonyolan gurunya tersebut. Kemudian Abu Nawas mendadak terdiam.

Seketika suasana menjadi hening, Abu Nawas menarik napas dalam-dalam. Kemudian dengan hati-hati ia menceritakan kisah seorang santri yang bertanya kepada penjual buku. 

"Tidak ada buku anatomi yang lebih baru?"

"Buku-buku yang ada di sini sudah berumur 10 tahun atau lebih," protes santri tersebut seperti dikutip dari nu.or.id.

"Dengarlah, nak. tidak ada penambahan tulang apa pun dalam tubuh manusia selama 10 tahun terakhir. Demikian juga tidak ada penambahan apa pun dalam kodrat manusia selama 10.000 tahun terakhir," kata penjual buku menjawab pertanyaan santri itu.

Mendengar cerita Abu Nawas, semua santri tampak diam, suasana pun masih hening. Kemudian hal lainnya membuat santri Abu Nawas protes, karena seringnya sang guru membuat lelucon. 

Setiap kali Abu Nawas mengajar hampir selalu ada gelak tawa. Hal itu rupanya juga mengganggu sebagian santri yang sangat ingin serius tentang spiritualitas dan diri mereka.

"Guru ini seperti badut," kata salah seorang santri.

"Oh tidak. Kamu salah tangkap. Seorang badut membuat kamu menertawainya; seorang guru membuat kamu menertawai diri sendiri," ucap santri lainnya yang menyanggah.

Abu Nawas mendengar dialog antara santrinya dengan tersenyum. Abu Nawas tidak merasa terganggu sama sekali dengan kelakuan santri-santrinya itu.

"Apakah sesuatu menjadi sungguh-sungguh benar, jika tidak seorang pun menertawakannya?" tukas Abu Nawas.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement