TAKHAYUL dan khufarat sangat penting diketahui kaum Muslimin. Berikut ini akan dibahas arti atau pengertian beserta perbedaannya.
Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ustadz Ghoffar Ismail menjelaskan pengertian takhayul sebagai suatu bentuk pembayangan atau imajinasi tanpa dasar yang kuat.

Mengutip sebuah ayat Alquran yang mengisahkan tukang sihir Firaun, Ustadz Ghoffar menjelaskan bagaimana takhayul dapat mendorong seseorang untuk menganggap khayalan sebagai kebenaran.
"Tukang sihir Firaun menyihir setiap mata para penontonnya. Sehingga, seolah mata mereka melihat tali dan tongkat mereka menjadi ular," ucap Ustadz Ghoffar dalam pengajian tarjih pada Rabu 2 Agustus 2023.
"Termasuk Musa 'Alaihis salam, terbayang dalam diri beliau, tali dan tongkat mereka menjadi ular," imbuhnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan konsep khurafat sebagai bentuk ekstrem dari takhayul. Khurafat melibatkan keyakinan yang tidak hanya didasarkan pada khayalan semata, tetapi juga diwarnai oleh unsur-unsur kedustaan.
Ustadz Ghoffar menggambarkan bagaimana khurafat sering kali merujuk pada cerita-cerita yang tidak memiliki dasar yang valid, bahkan bertentangan dengan ajaran Islam yang sejati.
"Khurafat adalah cerita-cerita yang mempesonakan bercampur dengan perkara dusta atau cerita rekaan, khayalan, ajaran-ajaran, pantangan, ramalan-ramalan, pemujaan, atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam dan diyakini kebenarannya," terangnya.
Ustadz Ghoffar menyoroti bahaya dari menerima takhayul dan khurafat tanpa kritis. Ia mengingatkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk memahami ajaran agama dengan akal sehat dan berdasarkan dalil-dalil sahih.
Menurutnya, menghindari takhayul dan khurafat adalah langkah penting dalam mempertahankan keyakinan yang benar serta menjalani kehidupan yang sesuai ajaran Islam.
Ia juga mengingatkan bahwa pemahaman mendalam dan pemikiran rasional adalah jalan yang benar dalam mengatasi takhayul dan khurafat.
Dengan memahami perbedaan antara khayalan dan kebenaran, umat Islam dapat menghindari jebakan-jebakan keyakinan yang salah dan tetap kukuh dalam landasan agama yang sahih.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)