Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kerjai Pejabat Mata Duitan, Abu Nawas Kasih Hadiah Berisi Sampah

Hantoro , Jurnalis-Senin, 07 Agustus 2023 |05:07 WIB
Kerjai Pejabat Mata Duitan, Abu Nawas Kasih Hadiah Berisi Sampah
Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas mengerjai pejabat mata duitan. (Foto: YouTube Tabassam Channel)
A
A
A

ABU Nawas mengerjai seorang pejabat yang dikenal sangat mata duitan. Dia memberi orang tersebut hadiah berisi sampah dan kotoran sapi. Tapi anehnya, hadiah buruk itu diterima.

Bermula dari kondisi adanya korupsi, kolusi, nepotisme, dan suap di negeri Baghdad yang menjadi tempat Abu Nawas berada. Ketika itu masa kepemimpinan Baginda Raja.

Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas. (Foto: YouTube Humor Sufi Official)

Siang itu udara terasa panas, membuat Abu Nawas tampak bermalas-malasan di rumah saja. ketika kantuk mulai datang, tiba-tiba terdengar suara salam. Ada tamu rupanya.

"Waalaikumsallam warohmatullahi wabarokatuh," jawab Abu Nawas seperti dinukil dari Kalam Sindonews

Tamu yang datang itu ternyata tetangga sebelah, Abu Mizan. "Ada apa nih, tumben siang-siang datang kemari," tanya Abu Nawas usai bersalaman.

Abu Mizan pun bercerita panjang lebar tentang kasus yang dihadapinya. Intinya, ia minta tolong Abu Nawas menyelesaikan masalah itu.

Begini ceritanya: Telah berulang kali Abu Mizan mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga ia menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok alias suap.

Tapi Abu Mizan tahu bahwa menyogok itu diharamkan ajaran agama Islam. Itu sebabnya, apa pun yang terjadi, Abu Mizan ogah menyogok hakim tersebut.

Namun, tingkah hakim tersebut membuat Abu Mizan dongkol. Itulah sebabnya ia mengadukan masalahnya kepada Abu Nawas.

"Tuan kan dekat dengan Baginda Raja, tolong bantu saya," pinta Abu Mizan memelas.

"Ah, itu urusan kecil. Enggak perlu lapor Baginda Raja segala," jawab Abu Nawas disambut wajah ceria Abu Mizan.

"Terus saya mesti berbuat apa?" tanya Abu Mizan harap-harap cemas. Selanjutnya Abu Nawas memberi tahu kiat menghadapi hakim mata duitan macam itu. Abu Mizan menyambut ide Abu Nawas dengan senang hati.

"Baiklah kalau begitu, saya akan lakukan seperti yang Tuan resepkan," ujar Abu Mizan mohon diri.

Seperti yang dinasihatkan Abu Nawas, Abu Mizan menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan kotoran sapi dan sampah hingga hampir penuh.

Kemudian di atasnya, ia mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya.

Gentong itu dibawanya ke hadapan hakim. Saat itu juga hakim yang biasanya sok sibuk, langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Abu Mizan.

Abu Mizan kemudian bertanya, "Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?"

Hakim tersenyum lebar. "Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya."

Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. "Wah, enak benar mentega ini."

"Iya," jawab Abu Mizan, "Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam."

Dikarenakan urusan sudah kelar, maka Abu Mizan pun pamit pulang dengan perasaan girang.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement