POLUSI udara Jakarta Insya Allah bisa diatasi dengan sholat istisqa dan doa minta hujan. Diketahui bahwa amalan-amalan ini dikerjakan kaum Muslimin untuk memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan air hujan mengatasi kemarau atau masalah lainnya.
Dikutip dari Muslim.or.id, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan bahwa para ulama sepakat bahwa sholat istisqa termasuk ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tata cara sholat istisqa dan doa minta hujan adalah sebagai berikut:
1. Menuju tanah lapang
Hendaklah jamaah bersama imam keluar menuju tanah lapang dalam keadaan hina, betul-betul mengharap pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan meninggalkan berpenampilan istimewa (meninggalkan berhias diri).
(Lihat hadits riwayat Abu Daud nomor 1165, At-Tirmidzi: 558, An-Nasa'i: 1508. Syekh Al Albani mengatakan sanad hadits ini hasan. Lihat Irwaul Gholil nomor 665)
2. Imam berkhotbah
Imam berkhotbah di mimbar yang disediakan untuknya sebelum atau sesudah sholat istisqa. Ketika itu tidak ada adzan dan iqamah.
(Lihat HR Ahmad (4/41). Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim. HR Bukhari nomor 1024)
3. Memperbanyak doa
Hendaknya imam memperbanyak doa sambil berdiri menghadap kiblat, bersungguh-sungguh mengangkat tangan ketika berdoa (sampai nampak ketiak), dan hendaknya imam mengarahkan punggung telapak tangannya ke langit. Para jamaah ketika itu juga dianjurkan untuk mengangkat tangan. Kemudian imam ketika itu mengubah posisi ridhonya (yang kanan dijadikan ke kiri dan sebaliknya).
Di sini jamaah tidak perlu mengubah posisi ridhonya, cuma khusus imam. Sebagaimana hal ini diterangkan oleh Syekh Umar Bazmoul dalam kitab "Bughyatul Mutathowwi".
4. Membaca doa istisqa
Di antara doa istisqo’ yang dibaca adalah:
اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْىِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ
"Ya Allah, turunkanlah hujan pada hamba-Mu, pada hewan ternak-Mu, berikanlah rahmat-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati." (HR Abu Dawud nomor 1176. Hasan)
اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا
"Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami." (HR Bukhari nomor 1014 dan Muslim: 897)
5. Mengerjakan sholat istisqa
Mengerjakan sholat istisqa dua rakaat sebagaimana sholat id. Pada rakaat pertama ada takbir tambahan (zawaid) sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua takbir rambahan (zawaid) lima kali. Bacaan ketika sholat tersebut dijahrkan (dikeraskan).
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)