ALQURAN dan sains menjelaskan lengkap peran matahari dan terjadinya siang malam di muka bumi. Alquran mengungkapkan bahwa matahari terus berproses menyinari tata surya. Proses inilah yang diungkapkan dalam Alquran menjadi cikal bakal siang dan malam.
Tata surya terdiri dari berbagai benda langit, dan yang terbesar adalah matahari. Disebutkan bahwa matahari memiliki diameter lebih dari 1,3 juta kilometer atau sekira 109 kali lipat diameter planet bumi.
Alam semesta diterangi oleh matahari, termasuk cahayanya yang sampai ke planet bumi. Perputaran bumi atau rotasi menyebabkan ada bagian yang terkena sinar matahari dan ada yang tidak, terciptalah siang serta malam.
Sedangkan bergeraknya planet bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya pergantian musim.
Sebagaimana telah Okezone himpun, hal ini ternyata sudah jauh dijelaskan dalam kitab suci Alquran. Seperti dipaparkan dalam Alquran Surat Fussilat Ayat 37, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." (QS Fussilat: 37)
Matahari memiliki fungsi dalam kehidupan. Salah satunya ialah terkait fotosintesis, yakni proses tumbuhan mengolah makanan, di mana tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses tersebut.
Secara sains, disebutkan bahwa energi cahaya akan diserap oleh zat hijau daun atau klorofil. Klorofil bersama kandungan air dan mineral dari dalam tanah, semua unsur diolah untuk menghasilkan energi serta oksigen.
Tumbuhan hijau yang hidup pada akhirnya mendukung rantai makanan untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Fungsi matahari sebagai sumber energi dan rantai makanan membentuk keteraturan alam yang menunjang kehidupan manusia.
Tidak hanya tumbuhan dan manusia, hewan juga memerlukan cahaya matahari untuk mencari atau mengonsumsi di siang hari. Beberapa hewan juga aktif di malam hari untuk berburu mangsanya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)