Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Pemuda yang Meninggal saat Menuntut Ilmu, Raih Derajat Tinggi di Surga

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Senin, 06 Oktober 2025 |18:54 WIB
Kisah Pemuda yang Meninggal saat Menuntut Ilmu, Raih Derajat Tinggi di Surga
Kisah Pemuda yang Meninggal saat Menuntut Ilmu, Raih Derajat Tinggi di Surga (Ilustrasi/Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Dalam ajaran Islam, para ulama kerap menegaskan menuntut ilmu termasuk bagian dari jihad. Bahkan, orang yang wafat ketika sedang menuntut ilmu dihitung sebagai syahid

Rasulullah SAW bersabda : 

إِذَا جَاءَ الْمَوْتُ لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَهُوَ عَلَى هَذِهِ الْحَالِ، مَاتَ وَهُوَ شَهِيدٌ

Artinya: "Apabila kematian datang kepada seorang pencari ilmu dan dia sedang dalam kondisi tersebut, maka ia mati syahid.” (HR. Al-Bazzar)

1. Kisah Pemuda Meninggal saat Menuntut Ilmu

Terkait hal ini, ada kisah seorang pemuda yang wafat ketika sedang menuntut ilmu. Kisah itu diungkap Imam Ibnu Baththal dalam kitab Syarah Shahih Bukhari (Riyadh, Maktabah Ar-Rusyd, t.t), juz I, halaman 134-135.

Melansir laman Kementerian Agama, Senin (6/10/2025), dalam kitab tersebut dikisahkan, Imam Malik bin Anas memberikan motivasi kepada para santrinya, khususnya kepada santri baru yang bernama Yahya agar ia lebih semangat dalam belajar. Hal itu karena terdapat sejumlah keutamaan saat belajar.

Di depan para muridnya, Imam Malik bercerita tentang seorang pemuda dari negeri Syam yang datang ke Madinah. Pemuda itu masih terhitung belia, tapi semangatnya dalam menuntut ilmu begitu besar. Kecintaannya pada ilmu membuat ia belajar dengan sungguh-sungguh hingga akhirnya ajal menjemputnya.

“Aku melihat pada jenazahnya sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Para ulama di kota ini berebut mengiringi jenazahnya dengan penuh penghormatan.” ungkap Imam Malik mengisahkan suasana saat wafatnya pemuda Syam.

Bahkan, Imam Malik melanjutkan, para tokoh dan ulama setempat sampai ikut mengiring jenazah pemuda tersebut hingga ke liang lahat untuk menguburkannya. Suasana pemakaman itu penuh khidmat, seakan menjadi saksi betapa mulianya seorang penuntut ilmu di sisi Allah SWT.

Tak hanya itu, Imam Malik kemudian menceritakan tiga hari setelah pemakaman, seorang lelaki saleh dari Madinah bermimpi melihat pemuda tersebut dengan rupa yang menawan, wajahnya bersinar, mengenakan pakaian putih, bersorban hijau, dan menunggangi kuda putih yang turun dari langit. Ketika ditanya mengenai kondisinya, pemuda itu menjawab:

 

“Allah memberiku derajat di surga untuk setiap ilmu yang kupelajari. Lalu Allah menambahkan derajat untukku hingga aku ditempatkan bersama para ulama, dua tingkat di bawah derajat para nabi dan derajat para sahabat,” jawab pemuda tersebut.

Mimpinya itu kemudian tersebar di kalangan masyarakat Madinah. Menurut Imam Malik, tersiarnya kisah pemuda Syam tersebut membuat orang-orang Madinah semakin bersemangat dalam menuntut ilmu dan banyak di antara mereka yang menjadi ulama besar.


Kisah pemuda Syam ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan seorang penuntut ilmu, bahkan jika meninggal dunia saat mencari ilmu akan terhitung syahid. Dengan demikian, seseorang yang mencintai dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, sebagaimana didapatkan oleh pemuda Syam pada kisah ini. Wallahualam


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement