SETELAH hampir 20 tahun berkecimpung di industri musik Tanah Air, mantan vokalis Cokelat Kikan Namara membuat sebuah gebrakan baru dengan mendirikan Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) chapter Jakarta.
Saat ditemui Okezone di Jalan Benda Atas, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat 26 Juli 2019 malam, wanita berusia 42 tahun itu menceritakan awal mula terbentuknya Komuji Jakarta pada Juni 2018 lalu.
"Ada satu titik, di mana aku berpikir aku harus berguna lebih banyak lagi untuk orang lain. Apalagi setelah 19 tahun berkarir di industri musik. Mungkin Komuji ini adalah salah satu caranya supaya aku lebih berguna di berbagai hal yang tidak pernah aku lakukan," kata Kikan Namara.
Menjadi Wadah Muslim Urban
Melalui Komuji, Kikan berharap komunitas ini bisa menjadi wadah untuk membiasakan anak-anak muda Indonesia hidup berdampingan dan menerima perbedaan. Bukan hanya sekadar ucapan semata, namun benar-benar dipraktikkan.
Tidak hanya itu, Komuji juga digadang-gadang sebagai wadah alternatif bagi para musisi untuk memenuhi kebutuhan spriritual mereka. Ya, meski usia komunitas ini masih terbilang muda, Kikan mengakui bahwa saat ini antusias masyarakat sungguh sangat besar. Bahkan sampai pada kegiatan ke-5, peserta yang mendaftar telah menyentuh angka 100 orang.
"Pada kegiatan pertama yang paling banyak datang itu memang muda. Tapi kami terbuka untuk semua kalangan, khususnya Muslim urban," jelas Kikan Namara.
Sempat Mendapat Hujatan
Mendirikan komunitas berbasis Islam yang memadukan hal-hal berbau modern, diakui Kikan bukan perkara mudah. Ia sempat mendapat hujatan dari sejumlah oknum di media sosial. "Sudah sering diserang di Twitter dan media sosial lainnya. Saya mendapat banyak pesan-pesan bahwa musik itu haram, menyesatkan dan lain-lain," ungkapnya.
Kendati demikian, Kikan tidak pernah putus asa. Ia sangat yakin sesuatu yang diawal dengan niat baik, pasti akan membuahkan hasil yang baik pula.
Kikan juga tidak sendirian, ia mendapat banyak dukungan dari keluarga maupun para sahabat musisi. Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa musisi yang menolak mengisi acara karena ditakutkan akan mencoreng reputasi mereka.
"Saya anggap itu sebagai dinamika. Kalau terus dipikirkan atau dibaperin justru nantinya tidak akan jalan. Justru goal dari Komuji itu melembutkan hati-hati mereka ini," kata Kikan.
Bukan Tandingan Kelompok Hijrah
Terkait tuduhan sejumlah oknum yang menyebut Komuji dibentuk untuk menandingi gerakan hijrah, Kikan menepis mentah-mentah tuduhan tersebut. Bahkan, ia membuka diri bila ada kelompok hijrah yang ingin bergabung atau berkolaborasi dengan Komuji.
"Kami selalu terbuka. Kami tidak mau membatasi diri, kami tidak mau menutup diri dengan perbedaan-perbedaan pandangan, karena goal Komuji sendiri adalah menghargai perbedaan," terang Kikan.
Lebih lanjut, Kikan menambahkan, tujuan dirinya mendirikan Komuji juga bukan untuk memproklamirkan dirinya sudah berhijrah. Secara pribadi, Kikan mengatakan bahwa hijrah merupakan sebuah proses spiritual yang sangat personal antara seseorang dengan Tuhannya. "Apakah aku hijrah atau tidak, aku tidak akan pernah memproklamirkan diri karena aku rasa hanya Allah yang tahu," pungkasnya.
Pada kegiatan ke-5 Komuji, acara diisi oleh penampilan dari sejumlah musisi Tanah Air antara lain, Imela Kei (Ten2Five), Man (Pallo), Che (Cupumanik), Panji Sakti, Alga (The Panas Dalam), dan Kikan. Sementara untuk kajian dan acara talkshow diisi oleh Budayawan Ngatawi Al-Zastrow, dan Komika Sakdiyah Ma'ruf.
(Muhammad Saifullah )