4. Melayani Suami Lahir Batin
Melayani secara bahir bisa berbentuk senggama atau bercinta, bahkan jika si istri sedang puasa sunah sekalipun. Maka tetap wajib mendahulukan suaminya, Jika minta jatah, tapi suami tentu harus tahu diri juga.
“Sementara melayani secara batin adalah menjaga perasaan suami. Misal tidak ngomel-ngomel saat ada tamu hingga suami merasa malu dan lainya,” jelasnya
Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari – Muslim)
5. Rajin berhias, pandai menjaga diri dan kehormatannya
“Rajin ke salon boleh, asal niat buat menghibur suami dapat pahala. Saat suami tidak di rumah maka istri wajib menjaga kehormatannya,” katanya.
Rasulullah SAW bersabda:
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417).
(Abu Sahma Pane)