Risalah Abu Bakar, Sahabat Pertama Nabi yang Masuk Islam

KEUTAMAAN Abu Abu Bakar ash- Shiddiq di sisi Nabi Muhammad SAW tak perlu diragukan lagi. Ia adalah orang pertama yang masuk Islam, dia pula salah satu dari sepuluh Sahabat Nabi yang dijamin masuk Surga.

Dikutip dari buku 10 Sahabat Nabi Dijamin Masuk Surga karya Muhammad Ahmad ‘Isa terbitan Daar Al-Ghod Al-Jadiid-Mesir, Abu Bakar merupakan khalifah pertama dari Khulafa-ur Rasyidin (empat khalifah yang diberi petunjuk); dia teman Nabi ketika berhijrah ke Madinah.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ammar bin Yasir , ia bertutur : " Aku melihat Rasulullah ketika itu tidak ada yang meyertai beliau selain lima orang budak, dua orang istri, dan Abu Bakar. "

Ibnu Hajar menjelaskan " Lima orang budak itu adalah Bilal, Zaid bin Haritsah, Amir bin Fuhairah, Abu Fukaihah, budak Shafwan bin Umayyah bin Khalaf, dan yang kelimanya kemungkinan bernama syaqran. Namun sebagian guru kami menyebutkan "Ammar bin Yasir", bukan " Abu Fukaihah", tetapi pendapat ini masih dalam peninjauan kembali.

Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Al- Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Amr, ia bercerita : " Pada masa Nabi Muhammad SAW, kami memilih orang-orang terbaik di antara kami. Maka kami memilih Abu Bakar ash-Shiddiq (pertama), kemudian Umar bin al- Khathab (kedua), lalu Utsman bin Affan (ketiga).

Dalam riwayat al- Bukhari disebutkan Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sesungguhnya orang yang paling banyak berderma dengan jiwa dan hartanya kepadaku adalah Abu Bakar. Andai kata aku boleh menjadikan seseorang sebagai kekasihku, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasihku. Akan tetapi, persaudaraan Islam sudah mencukupi (lebih utama daripadanya). Tidak ada satupun pintu-pintu masjid yang dibuka, kecuali pintu Abu Bakar."

Al- Bukhari juga meriwayatkan sabda Nabi :

"Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai seorang Rasul kepada kalian, tetapi kalian justru berteriak : 'Kamu Bohong!' sedangkan Abu Bakar menyeru kan: ' Muhammad berkata benar,' Abu Bakar juga membantuku dengan segenap jiwa dan hartanya".

At- Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad shahih, bahwasanya Nabi Muhammad SAW berkata kepada Abu BAkar:

"Kamu adalah sahabatku di telaga Surga dan sahabatku di Gua Tsur."

Dan, Allah SWT berfirman pada QS. At-Taubah : 40

"Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makah); sedang dia salah satu dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya: "Janganlah kamu bersedih, sungguh Allah bersama kita". Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantu dengan tentara (Malaikat-Malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan dia menjadikan seruan orang-orang kafir menjadi yang rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS. At-Taubag [9]:40)

Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan bahwa Abu Bakarlah pengganti (Khalifah); beliau Al - Bukhari meriwayatkan dari Jubair bin Muth'im, dari ayahnya, ia menceritakan : "Seorang wanita menemui Rasulullah SAW( Karena suatu Keperluan), lalu beliau menyuruhnya kembali lagi pada esok hari. Lantas wanita itu bertanya : ' Bagaimana jika besok, tatkala aku menemui engkau, aku tidak mendapati engkau-sepertinya yang dimaksud wanita ini adalah apabila beliau wafat?' Maka Rasulullah menjawab : ' Jika Kamu tidak mendapatiku, temuilah Abu Bakar ." Isyarat serupa dikemukakan beliau dalam sabdanya :

"Jangan ada satu pun pintu-pintu masjid yang dibuka, kecuali pintu Abu Bakar."

Abu Bakar selalu menyertai Rasulullah SAW dalam setiap peperangan yang terjadi . Pada perang terakhir beliau, yakni Perang Tabuk, Abu Bakar diamanatkan menjadi pembawa bendera pasukan Muslim. Beliau juga menyuruh Abu Bakar, secara khusus, untuk menunaikan haji bersama kaum Muslimin pada tahun 9 H.

(Abu Sahma Pane)