"Di situlah Allah mengeluarkan rasa sayang. Sayangnya apa? nanti diperingatkan kita-kita ini yang tidak bersyukur, tidak mampu bersyukur atau belum tahu bersyukur itu dengan sakit. Sakit itu sebenarnya rasa sayang Allah, agar apa? Agar orang itu kembali taubat," terangnya.
Ustadz Dhanu pun menegaskan, jangan pernah menganggap bahwa sakit adalah bagian dari penggugur dosa. Dan orang yang sedang diuji itu harus sadar karena ia sedang ditegur supaya tetap bersyukur.
Seperti firman Allah SWT dalam Surat Asy-Syura Ayat 30, yaitu:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Wa mā aṣābakum mim muṣībatin fa bimā kasabat aidīkum wa ya'fụ 'ang kaṡīr
Artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)"