Penjelasan Pemerintah Arab Saudi Tak Pisahkan Pria dan Perempuan di Restoran

Tiara Syifa, Jurnalis
Rabu 29 Januari 2020 13:30 WIB
Restoran di Arab Saudi (Foto: One News Box)
Share :

Jika kamu melancong ke Arab Saudi, jangan heran kalau kamu bisa menyaksikan pria dan perempuan makan di restoran tanpa dipisahkan oleh dinding pemisah. Akhir-akhir ini Arab Saudi mengakhiri segregasi atau pemisahan bagi pelanggan pria dan perempuan di restoran. Di negara konservatif tersebut dulu orang yang berbeda gender dilarang makan bareng.

Kini Arab Saudi mengakhiri larangan itu. Pria dan perempuan boleh makan di ruangan yang sama  sebab pelanggan pria dan perempuan tak dipisahkan lagi.

Dilansir dari Arab News, Rabu (29/1/2020), saat ini pria dan perempuan tidak perlu memasuki restoran melalui pintu yang berbeda.

General Manager PR and Media di Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan, Naif Al-Otaibi mengatakan, pemisahan gender saat ini hanyalah sebuah pilihan. Dengan kata lain, pemisahan pelanggan laki-laki dan perempuan bukanlah hal yang harus diterapkan.

Selama ini, biasanya restoran dan kafe di Arab Saudi, termasuk kedai kopi Starbucks milik Amerika, memiliki bagian terpisah untuk keluarga (perempuan yang datang sendiri atau ditemani oleh keluarga laki-laki) dan satunya lagi khusus untuk laki-laki sendiri.

The AlShaya Group, operator Starbucks, The Cheesecake Factory, dan P.F. Chang’s mengaku akan mengakhiri pemisahan pelanggan pria dan perempuan di kafe-kafe mereka.

"Kami di Alshaya berencana untuk mengubah desain toko. Kami tak akan memisahkan pelanggan pria dan perempuan lagi. Ini akan berlangsung selama dua tahun ke depan," terang The Alshaya Group.

Seorang karyawan Starbucks mengatakan, mereka akan mengeluarkan dinding pemisah antara pelanggan pria dan perempuan.

Abdul Aziz Al-Qahtani, pemilik Bicicleta Coffee Shop di Riyadh mengatakan, sejak segregasi diakhiri pihaknya hanya membutuhkan satu konter kasir.

“Perubahan undang-undang ini telah mengurangi banyak biaya bagi kafe dan restoran. Sekarang kami tidak perlu dua kasir untuk melayani bagian perempuan dan bagian laki-laki. Kami juga tidak perlu memiliki ruang besar lagi untuk dapat membaginya menjadi dua bagian."

Meskipun banyak yanng suka dengan keputusan mengakhiri segeregasi di restoran dan kafe, namun ada juga yang keberatan dengan keputusan pemerintahan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman tersebut.

Al-Amin Mahmoud, ayah empat anak, mengatakan, ia membawa keluarganya setiap akhir pekan ke restoran yang berbeda. Ketika berada di Jeddah dalam liburan singkat, dia menghadapi masalah ketika dia menemukan bahwa beberapa restoran tidak memiliki bagian yang terpisah.

“Saya menghormati keputusan itu, tetapi saya tidak merasa nyaman. Saya tahu bahwa keputusan itu telah diterapkan. Namun, bagi saya, tumbuh di keluarga dan masyarakat muslim yang konservatif, percampuran pria dan perempuan di satu ruangan itu tidak cocok untuk saya," kata Al-Amin.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya