Humor Gus Dur: Wali Songo dan Wali Sepuluh

Mohammad Saifulloh, Jurnalis
Rabu 15 April 2020 14:53 WIB
Share :

Lengser dari jabatan Presiden tidak membuat sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berubah. Ia tetap rendah hati, mau membantu sesama hingga dianggap sebagai wali ke-10 yang melengkapi sosok para Wali Songo.

Suatu hari seorang perempuan paruh baya terlihat berada di ruang kerja Gus Dur di kantor PBNU. Imam Anshori Saleh yang mendampingi sang kiai diinstruksikan mengambil uang di bawah meja kerja.

"Empat puluh juta langsung kasih ke ibu itu," perintah Gus Dur.

Perempuan dari Flores, Nusa Tenggara Timur itu segera memasukkan uang tersebut ke dalam tasnya. Tak lupa ia mencium tangan Gus Dur dengan takzim. Ia menitikkan air mata, kemudian pamit dan meninggalkan ruangan.

"Siapa itu, Gus?" tanya Imam.

"Nggak tahu. Dia janda. Anaknya lima kecil-kecil. Yang bungsu sudah dua bulan dirawat di rumah sakit. Perlu biaya untuk membawa anaknya pulang."

"Jangan-jangan pura-pura, Gus."

"Bener kok. Sudah, Mas. Kalau memberi itu ikhls saja, nggak usah dipikir. Wong itu juga dari orang. Kita kembalikan kepada orang yang membutuhkan."

Keikhlasan memberi juga dipadukan oleh Gus Dur dengan keikhlasan menerima pemberian dari orang lain.

Seperti yang terekam ketika serombongan ibu-ibu peziarah Wali Songo dari Pasuruan, Jawa Timur bertandang ke Masjid Munawaroh di depan kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan. Usai mendengarkan tausiyah dari Gus Dur, ibu-ibu tersebut berpamitan.

Masing-masing menyelipkan amplop di antara jemari Gus Dur sembari mencium tangan Presiden RI ke-4 tersebut. Mereka mohon doa dan berkah.

"Buka semua amplop tadi, Mas, jadikan satu," ujar Gus Dur kepada Imam.

Setelah dibuka semua terlihat pecahan uang yang beragam, mulai dari uang recehan, lembaran Rp 20 ribu, lembaran Rp 50 ribu sampai uang Rp 200 ribu.

"Saya harus menerima itu semua. Kalau saya tolak, pasti mereka kecewa. Mereka menganggap saya ini wali ke-10, hehehe.." ujar Gus Dur enteng.

Memang dalam berbagai kesempatan, Gus Dur sering mengutip hadits:"Khoirunnas anfaa'uhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat kepada orang lain)" dan "yadul a'la khairun min yadu shufla (tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah)".

Di Indonesia selama ini terkenal sosok sembilan wali penyebar Islam di Nusantara. Mereka dikenal dengan sebutan wali songo (sembilan kekasih Allah).

Yaitu, Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden Rahmat (Sunan Ampel), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Raden Qasim (Sunan Drajat), Ja’far Shadiq (Sunan Kudus), Raden Paku (Sunan Giri), Raden Sahid (Sunan Kalijaga), Raden Umar Said (Sunan Muria) dan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

*Diadaptasi dari buku Mata Batin Gus Dur: Cerita-Cerita Unik Bersama Sang Kiai karya Imam Anshori Saleh

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya