Lafram mengatakan keputusan ini diambil setelah dilakukan diskusi panjang di antara komunitas Muslim." Dengan social distancing sebagai langkah utama dalam perang melawan virus corona, organisasi telah menyatakan keprihatinan bahwa masjid-masjid mungkin tidak dapat menegakkan tindakan keamanan.”
Dalam sebuah pernyataan, organisasi Muslim mengatakan: "Kami memperbarui panggilan kami ke semua komunitas di seluruh Italia untuk mengadopsi pedoman kami, yang bertujuan pencegahan dan keselamatan. Kami diyakinkan bahwa tempat-tempat ibadah kami belum cukup terlindungi dan terlalu berisiko terekspose untuk dibuka kembali (selama bulan Ramadhan).”
(Baca Juga : 11 Macam Pahala untuk Orang yang Membayar Zakat Fitrah)
Hassan, seorang pemilik toko kelontong Maroko dari San Giovanni di Roma, mengatakan dia setuju dengan keputusan itu, “Masjid kami pasti terlalu kecil. Lebih baik kita menunggu beberapa hari. Akan sangat menyakitkan untuk tidak merayakan Idul Fitri bersama di masjid seperti yang kami lakukan setiap tahun. Kami belum bertemu di sana selama Ramadhan tahun ini karena lockdown.“
“Tetapi semua orang yang saya ajak bicara setuju bahwa kita harus menunggu. Coronavirus mematikan. Lebih baik kita tetap waspada. Semoga kita segera bersama. Dan kami akan merayakan hidup yang harmoni, ”tambahnya.
Data Worldometers per Selasa (19/5/2020) mencatat Italia merupakan negara urutan 6 teratas yang paling terdampak wabah corona. Tercatat ada 225,886 kasus, dengan angka kematian 32,007 dan 127,326 di antaranya berhasil sembuh.
(Muhammad Saifullah )