Cara Umat Islam Arab Saudi Rayakan Idul Fitri di Tengah Lockdown

Hantoro, Jurnalis
Senin 25 Mei 2020 19:01 WIB
Warga Kota Riyadh, Arab Saudi. (Foto: AFP/Arabnews)
Share :

JEDDAH – Hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah di Arab Saudi terasa berbeda. Tidak terlihat hiruk-pikuk masyarakat. Hal ini dampak masih mewabahnya corona virus disease (covid-19). Ditambah, pihak Kerajaan Arab Saudi menerapkan lockdown selama Lebaran dan memberlakukan jam malam.

Pemerintah Saudi mengumumkan beberapa minggu lalu bahwa jam malam akan diberlakukan di seluruh wilayah saat libur nasional Idul Fitri selama lima hari (23–27 Mei). Langkah ini untuk mencegah persebaran virus korona.

Kemudian masjid-masjid di Arab Saudi diserukan tidak menggelar Sholat Id. Pemerintah dan Mufti Besar Saudi mengatakan kaum Muslimin dapat melakukan Sholat Idul Fitri di rumah.

Jana Bashraheel, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, berkomitmen mematuhi imbauan tersebut. Dia mendengarkan dan mengulangi takbir Idul Fitri yang didengar dari masjid-masjid terdekat bersama keluarganya.

"Saya akan melewatkan sarapan di hari pertama Idul Fitri bersama teman dan keluarga," kata Bashraheel, dikutip dari Arabnews, Senin (25/5/2020). 

Sementara Amal al Thobaiti dari Jeddah mengatakan, "Saya belum pernah terpikir seperti ini tentang Idul Fitri sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya saya melakukan banyak kegiatan di dalam rumah. Tetapi krisis ini tidak bisa membiarkan kami menjadi lebih suram."

Al Thobaiti bersama keluarganya kali ini membuat dekorasi Idul Fitri dengan tangan, menyiapkan menu sarapan yang bervariasi, dan memesan cokelat secara daring.

"Saya juga memesan hadiah untuk keluarga secara online, dan mendapatkan piyama baru untuk saya. Ini adalah pertama kalinya bagi saya melakukan semua ini dan rasanya seperti Idul Fitri pertama yang pernah ada," katanya. 

Sedangkan Shayma al Sheikh juga membuat rencana untuk bermain games papan, menonton film, dan membuka lagi album keluarga yang sudah lama.

"Hal terpenting bagi saya adalah keluarga. Selama saya bersama mereka, itu akan baik-baik saja," ucapnya.

Malak dari Riyadh mengalami pengalaman serupa. Ia menyiapkan perayaan sederhana dengan saudara-saudaranya.

"Saya merasa, sebagai sebuah keluarga, bahwa kami menjadi lebih bersemangat dari biasanya tahun ini, karena kami fokus pada menciptakan Idul Fitri yang sesungguhnya di rumah," katanya.

"Kakak-kakakku membuat hadiah untuk dikirim ke kerabat yang tidak bisa kami kunjungi karena di-lockdown," tambahnya.

Meskipun lockdown tidak banyak memengaruhi rutinitasnya, Malak mengatakan berjuang untuk menghindari kebosanan.

Kemudian Abdullah al Muhsin menikmati dan mendokumentasikan pakaian Idul Fitri barunya. "Teman saya dan saya akan berdandan untuk Idul Fitri dan memiliki sesi foto di atas atap," ungkapnya. 

Hadeel Ezmirli, seorang penjual bunga berusia 30 tahun, mengatakan bahwa sesuai tradisi membeli pakaian baru, dia berbelanja secara daring.

"Saya percaya bahwa membeli barang baru akan mengubah suasana hati kita dengan cara yang baik. Saya ingin setidaknya merasakan getaran Idul Fitri, meskipun saya akan pulang."

"Saya tidak berpikir bahwa orang seharusnya tidak merayakan Idul Fitri karena ter-lockdown. Saya hanya merayakan Idul Fitri dengan cara yang berbeda dari biasanya."

Lockdown dan penangguhan penerbangan juga berdampak pada warga non-Arab Saudi yang tinggal di Kerajaan yang biasa melakukan perjalanan pulang untuk merayakan acara-acara penting seperti ini bersama keluarga. 

Hamza Kindy, warga negara Bahrain yang tinggal sendirian dan bekerja di Riyadh, harus tetap di Arab Saudi karena pekerjaannya. Namun, ia juga berencana menikmati Idul Fitri.

"Saya menunda menyelesaikan serial anime yang saya tonton saat ini hingga Idul Fitri, dan saya harus mengatakan bahwa saya tidak sabar lagi." 

Mojahed Jbarat, seorang warga negara Yordania yang tinggal dan bekerja di Alkhobar, mengatakan, "Istri saya, anak perempuan kami yang berusia 2 tahun, dan saya akan merayakan Idul Fitri di rumah, dan kami akan membuat kue-kue cincin kurma Palestina."

Mohsin yang dapat kembali ke rumah keluarganya di Najran sebelum jam malam perjalanan diberlakukan, mengatakan, "Meskipun tidak akan ada Sholat Idul Fitri yang biasa, kami akan menikmati reuni kami sebagai keluarga seperti setiap Idul Fitri." 

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya