2 Hal yang Bisa Jadi Penghalang Terkabulnya Doa

Hantoro, Jurnalis
Selasa 09 Juni 2020 14:39 WIB
Ilustrasi doa. (Foto: Shutterstock)
Share :

DOA merupakan permintaan dari setiap Muslim kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Untaian doa sebaiknya dilakukan dengan tata cara baik agar bisa dikabulkan. Kemudian memenuhi unsur-unsur yang diajarkan Allah Subhanahu wa ta'ala dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Namun ternyata ada hal-hal yang bisa menjadi penghalang doa sehingga belum dikabulkan. Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dinukil dari Muslim.or.id, Selasa (9/6/2020).

1. Hati lalai

Hati yang lalai dan berpaling ketika berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

Artinya: "Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling." (HR Tirmidzi Nomor 3488 dan Al Hakim dalam Al Mustadrak 1/493). (Tirmidzi mengatakan hadis ini gharib dan tidak diketahui kecuali melalui jalur ini. Akan tetapi, hadis ini memiliki penguat yang diriwayatkan oleh Ahmad (2/177) dan dihasankan sanadnya oleh Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid 10/118. Demikian pula dinilai hasan oleh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ Nomor 245)

2. Harta haram

Memakan harta atau barang haram. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu:

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟

Artinya: "Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya menjadi kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat kedua tangannya ke langit dan berdoa, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.' Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya." (HR Muslim Nomor 1015).

Seorang Muslim harus menjauhi makanan haram karena merupakan salah satu penghalang terkabulnya doa dan menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Terkadang, kecintaan seseorang terhadap harta mendorongnya untuk memeroleh harta tersebut dari cara haram, seperti melakukan penipuan, memakan harta riba, atau harta suap, dan cara-cara lainnya yang diharamkan oleh syariat.

Demikian pula harus menjauhi memakan yang diharamkan, seperti babi atau khamr. (Disarikan dari kitab Majaalisu Syahri Ramadhan Al-Mubaarak karya Syaikh Dr Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al Fauzan halaman 99–101 (cetakan Daar Al ‘Ashimah tahun 1422))

Wallahu a’lam.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya