SEMUA lini hampir merasakan dampak dari mewabahnya corona virus disease (covid-19). Tidak terkecuali sektor pendidikan, salah satunya pondok pesantren.
Banyak santri dipulangkan dari pemondokan untuk mencegah terjadinya penularan antarorang. Kegiatan belajar-mengajar pun diubah menjadi tatap muka secara jauh via daring (online). Masih banyak dampak lain.
Namun di era kenormalan baru (new normal), geliat pendidikan akan mulai dihidupkan lagi. Nantinya para santri akan kembali masuk pondok pesantren dan menjalani pembelajaran seperti sebelumnya, tapi tentu tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah persebaran covid-19.
Salah satu pesantren yang sedang mempersiapkan mulainya kembali belajar-mengajar di era new normal adalah Ponpes Al Falah di Desa Ploso, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Mereka mewajibkan para santri melakukan isolasi mandiri di rumah sampai kembali ke pondok pesantren. Kemudian mengikuti rapid test agar mengetahui kondisi kesehatannya, apakah terindikasi covid-19 atau tidak.
"Sudah kita umumkan kepada seluruh santri untuk isolasi mandiri di rumah. Kemudian tetap penerimaan akan kita lakukan rapid test," ujar Pengurus Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri Ustadz Hamimi dalam siaran langsung di Graha BNPB Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Selain itu, pihak ponpes sudah menyiapkan ruang isolasi khusus jikalau ada santri yang mempunyai gejala covid-19.
"Kemudian kita siapkan beberapa ruang isolasi. Jadi kalau perlu diisolasi akan kita isolasi. Rencana semuanya akan kita lakukan isolasi satu minggu, kemudian yang punya gejala kita isolasi dua minggu," tutur dia.
Pihak Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri juga bakal menambah ruang belajar sebagai penerapan jaga jarak (physical distancing) antarsantri.
Kemudian melakukan sosialisasi kepada guru, tenaga pengajar, hingga santri agar menerapkan pola hidup new normal di dalam lingkungan pemondokan.