SELASA kemarin Pemerintah Arab saudi telah mengumumkan persyaratan untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Salah satunya, dari kuota 1.000 jamaah yang diperbolehkan melakukan haji, wajib melindungi diri dan memastikan sehat dari wabah virus corona (covid-19).
Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah dalam konferensi pers mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah guna mencegah persebaran covid-19. Mereka saling mengembangkan langkah pencegahan mengatasi penyakit ini.
Baca juga: Raja Salman Pimpin Rapat Kabinet Bahas Protokol Kesehatan Haji
"Hanya orang-orang yang tinggal di Arab Saudi, berusia di bawah 65 tahun, dan tidak memiliki penyakit kronis yang akan diizinkan melaksanakan ibadah haji tahun ini," kata Al Rabiah, sebagaimana dikutip dari Arabnews, Kamis (2/7/2020).
Para jamaah akan menjalani tes kesehatan sebelum tiba di Tanah Suci. Kemudian bakal menjalani isolasi mandiri setelah melakukan haji.
Baca juga: Arab Saudi Terus Matangkan Persiapan Haji Tahun Ini
Al Rabiah menegaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi mampu memastikan keselamatan jamaah haji tahun ini.
"Kementerian kesehatan telah memiliki banyak pengalaman dalam pelayanan jamaah haji. Dengan demikian mengetahui kapasitas tenaga dan peralatan yang cukup untuk memastikan kesehatan jamaah haji," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa rumah sakit terpadu akan disediakan. Sebuah pusat kesehatan di Arafah juga disiapkan jika terjadi keadaan darurat selama haji.
Jutaan Muslim biasanya melakukan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah setiap tahun. Pada 2019, angka jamaah yang melaksanakan ibadah haji menembus sampai 2,5 juta jiwa.
Baca juga: Begini Skema Haji dan Umrah di Masjidil Haram
Masjidil Haram. (Foto: AP)
(Hantoro)