Hari Arafah, Waktu Terkabulkannya Doa-Doa

Riyadi Akmal, Jurnalis
Kamis 30 Juli 2020 10:23 WIB
Khotbah wukuf Arafah. (Foto: Dok MCH/Darmawan)
Share :

SETIAP Muslim pasti berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Berdoa agar segala keinginannya dapat terpenuhi. Berdoa supaya selalu dipermudah segala urusannya. Berdoa juga bentuk ikhtiar untuk mencapai keinginin setiap manusia.

Dalam Islam, berdoa merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Sebab hanya Allah Subhanahu wa ta'ala yang tahu segala-galanya dan berhak memberikan segala sesuatu untuk hamba-hambaNya atau ciptaan-Nya.

Baca juga: Hari Ini Jamaah Haji Laksanakan Puncak Ibadah Wukuf di Arafah 

Sebaik-baik doa adalah di Hari Arafah yaitu 9 Dzulhijjah, karena berdoa di hari tersebut insya Allah segera diijabah, apalagi bagi orang yang sedang wukuf di Padang Arafah.

Dikutip dari Muslim.or.id, Rabu (29/8/2020), dalam riwayat dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya: "Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah." (HR Tirmidzi Nomor 3585. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini hasan)

Bukan hanya orang yang sedang wukuf di Arafah saja atau orang yang menunaikan ibadah haji, namun doa ini mustajab dipanjatkan di mana pun karena bertepatan dengan hari istimewa yaitu Hari Arafah.

Tanda keutamaan doa pada Hari Arafah dapat dilihat dari kemuliaan hari tersebut. Sebagian salaf membolehkan ta'rif. Ta'rif adalah berkumpul di masjid untuk berdoa dan dzikir pada Hari Arafah. Sahabat yang melakukan kegiatan ini adalah Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu.

Syekh Shalih Al Munajjid menerangkan bahwa hal ini menunjukkan bahwa keutamaan Hari Arafah tidaklah khusus bagi orang yang berhaji. Walau memang berkumpul-kumpul seperti ini untuk zikir dan doa pada Hari Arafah tidaklah pernah ada dasarnya dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, maka setiap Muslim dianjurkan untuk selalu melakukan hal yang baik di Hari Arafah ini.

Para salaf terdahulu selalu mengingatkan dan mengajak untuk memperbanyak ibadah dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala di Hari Arafah. Ditegaskan oleh Atho'bin Abi Robbah mengatakan kepada Umar bin Al Warod, "Jika engkau mampu mengasingkan diri di siang Hari Arafah, maka lakukanlah." (Ahwalus Salaf fil Hajj halaman 44)

Baca juga: Hujan Mengiringi Penggantian Kain Kiswah Penutup Kakbah 

Mengapa Hari Arafah disebut sebagai hari yang istimewa, karena memiliki keutamaan sebagaimana disebutkan Ibnu Rajab Al Hambali berikut:

1. Mengampuni dosa dua tahun

Puasa pada Hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun. Dalam riwayat dari Abu Qotadah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim Nomor 1162)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya