3 Perumpamaan Penuntut Ilmu Menurut Hadits Rasulullah

“Abu Ayyub langsung kembali ke Madinah di hari yang sama, sampai gubernurnya belum sempat memberikan hadiah karena ia sudah sampai perbatasan. Tidak minum, tidak makan di Mesir. Hanya untuk memastikan hadits, ilmu yang didapatkannya saat mengikuti majelis saat itu. Lalu langsung menempuh perjalanan dua bulan lamanya untuk kembali pulang,” tutur Ustadz Khalid.

Betapa besar nikmat Allah kepada kita akan segala kemudahan yang ada saat ini. Kecanggihan teknologi, dilengkapi dengan berbagai perangkat yang memudahkan segala pekerjaan yang kita inginkan, tak semestinya menjadi halangan untuk memperkaya ilmu yang bermanfaat.

“Beda sama kita yang tinggal buka handphone, ketik, lalu terlihat semuanya. Begitu luar biasanya Allah mudahkan sekarang,” imbuhnya.

“Dulu tidak ada penerangan kayak kita sekarang, pakainya minyak dan sumbu yang kalau malam cahayanya begitu redup. Zaman sekarang pakai 5-7 watt saja sudah redup, tetapi zaman dulu pakai sumbu lebih redup, namun tetap giat membaca malam hari," tutur Ustadz Khalid.

Baca juga: Sumur Zamzam, Keajaiban Abadi Sepanjang Masa

Lebih lanjut Ustadz Khalid berpesan untuk tidak menyia-nyiakan kemudahan yang kini ada untuk terus belajar. Segala kecanggihan teknologi kini sudah mampu meringkas banyak sekali perjalanan dan waktu yang dulu harus dengan susah payah ditempuh hanya untuk menuntut sebuah ilmu.

"Yang diperlukan hanya tinggal luangkan waktu saja. Hati-hati, jangan sampai nanti Allah pertanyakan di hari kiamat tentang masa muda yang dihabiskan dengan hal yang tak bermanfaat, dan mengapa kita tak belajar lebih banyak. Jangan sampai menyesal," tutupnya.

(Rizka Diputra)