Ketika ia merubah diri untuk menjadi yang terbaik, sempat ada perasaan takut ditinggalkan oleh teman–temannya.
“Saat aku mencoba, ternyata pemikiran tersebut hanya ada di pikiranku aja. Teman – teman kayak ingin berubah juga, aku senang banget. Dengan aku berubah, aku tidak meninggalkan teman–teman aku yang dari dulu bersama,” katanya.
“Malahan kita bisa belajar hijrah sama–sama menjadi yang lebih baik, mungkin pertama dari agama, dulu setiap weekend party sekarang cuma di rumah aja, ngumpul di rumah siapa dan pulang lalu tidur jam 10 malam,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Terus setiap pagi kita udah textingan aja, mengingatkan jangan lupa sholat subuh, jadi benar–benar changed. Setiap malam jumat itu ada kajian dan teman–temanku ada yang mau ikut ada yang ngga. Sekarang pada ngga sabar untuk ketemu malam jumat itu karena se-fun itu kegiatan kita yang baru dan membuat kita menjadi lebih baik lagi.”
Nikita berharap semoga perubahan yang terjadi padanya dapat membuat ayahanda disana merasa senang.
Pada proses hijrahnya ini, meskipun belum menutup auratnya secara sempurna namun niatnya untuk merubah diri menjadi lebih baik adalah hal positif. Sebagai muslimin, sudah seharusnya mendukung, toleransi, dan mendoakan semoga menjadi diri yang lebih baik lagi. Aamiin.
(Salman Mardira)