LAMAKERA – Tidak sulit untuk membedakan perkampungan Lamakera diantara perkampungan lainnya yang ada di sekitar gugusan pulau di Kabupaten Flores Timur.
Dari speed boat atau perahu kayu yang menjadi alat transportasi utama antar pulau di kawasan itu, kita dapat melihat dengan jelas Menara Asmaul Husna yang merupakan bagian dari bangunan Masjid Al Ijtihad di perkampungan ini.
Baca Juga: Kini Zamannya Santri Berwirausaha Lewat Pesantrenpreneur
Kemegahan masjid kebanggaan warga Kampung Lamakera ini semakin terlihat jelas di saat senja mulai berganti malam dengan semarak lampu-lampu yang menghiasinya. Suara adzan terdengar sayup-sayup dari pengera suara, kian menambah suasana syahdu.
Di hari Jumat, bukan hanya kaum pria yang menunaikan ibadah sholat Jumat, tetapi juga kaum perempuan berduyun-duyun berjamaah di masjid, sebuah pemandangan menarik layaknya bisa kita jumpai di kota-kota santri.
Di sekitar masjid, menjumpai rumah-rumah berjejer rapi dengan para pemiliknya yang ramah dan hangat. Para perempuan di kampung ini rata-rata mengenakan hijab hingga menutup dada, bahkan termasuk anak-anak
Baca Juga: Tahun Baru 2020-2021, Lima Cara Bermuhasabah
Kita juga bisa melihat para perempuan membuat jagung titi, makanan khas di daerah ini yang dimasak di atas tungku dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya, sebagian lainnya mencari kayu bakar di kebun atau di atas bukit. Di Lamakera, kita juga bisa menemui dengan mudah beragam jajanan seperti makan dan minuman segar ala kampung.
Sementara, anak-anak bermain di tepi pantai, ada yang bermain perahu dengan menggunakan streo foam seukuran matras tempat tidur, dan anak-anak lainnya bermain bola dengan kaki telanjang ada juga yang lebih memilih berenang sambil menangkap ikan. Terik matahari yang membakar kulit tidak mengganggu keasyikan mereka yang sedang menikmati masa liburan sekolah.