1. Zina dengan mahrom atau dengan orang yang telah bersuami atau beristri dosanya besar.
2. Selingkuh atau zina untuk orang yang telah bersuami atau beristri maka telah merusak ikatan perkawinan.
3. Selingkuh atau zina untuk orang yang telah bersuami atau beristri maka telah merusak garis keturunan nasab.
4. Apalagi jika selingkuh atu berzina dengan tetangga, dosanya lebih besar dari dosa dengan yang bukan tetangga.
5. Menyelingkuhi atau berzina dengan tetangga maka zina semacam ini telah merusak hubungan tetangga yang amat dekat yang selama ini ada sehingga dosanya lebih besar.
6. Makin bertambah lagi dosa jika ternyata yang diselingkuhi atau dizinai itu tetangga yang ternyata masih saudara atau kerabat.
Situasi ini lebih menambah parahnya hubungan karena dapat merusak hubungan silaturahim yang selama ini ada sehingga dosanya pun semakin bertambah parah.
7. Sementara dari sisi kejiwaan, maka orang yang berselingkuh menurut M. Rosie Shrout dari University of Nevada menyebutkan bahwa hasil riset menunjukkan orang yang berselingkuh akan mengalami alami gangguan mental dan fisik.
8. Dampak dari pasangan suami istri yang berselingkuh maka yang menjadi korban adalah anak-anak.
Psikolog sekaligus guru Dwi Riani Widyawati menyebutkan, persoalan perselingkuhantidak hanya membebankan salah satu pasangan atau keduanya, anak pun bisa terkena dampaknya. Selain itu, selingkuh juga identik dengan hal negatif.
Jika seorang anak menyaksikan kedua orang tua atau salah satunya berselingkuh, anak akan merasa sangat marah pada orangtuanya.
(Vitrianda Hilba Siregar)