Dzahabzh zhoma-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan moga ditetapkan pahala insya Allah).
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal mengatakan inilah hadits yang shahih yang patut diamalkan. Sementara do’a “allahumma laka shumtu …” tidaklah sahih karena perawinya matruk (pendusta)
Dia juga menyebutkan dari laman Rumasyo dikutip pada Ahad (11/4/2021), jika dikatakan bahwa waktu berbuka puasa adalah waktu mustajabnya doa, maka jangan tinggalkan sunnah ini untuk memohon setiap hajat, hajat apa pun itu.
(Vitrianda Hilba Siregar)